Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf mengaku kecewa dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Negeri Jiran, Malaysia, yang tidak membahas secara tegas tentang sikap Indonesia terkait perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI).
Terutama, soal pelecehan maupun tindakan rasialis yang dilakukan oleh negeri tetangga yang selalu mengklaim serumpun itu.
“Saya menyesal tidak ada pembicaraan terkait bagaimana sikap Indonesia menegur sikap pemerintah Malaysia pada pelecehan atau rasialis. Yang ada hanya bahas mobil dan antara Menaker Indonesia dan Malaysia yang bicara soal perbaikan kerjasama,” kata Dede, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (9/2).
Menurut Dede, komisi IX sudah mengecek ke Kementerian Ketenagakerjaan, yang sudah melakukan sejumlah pembaharuan kerjasama soal pengiriman tenaga kerja.
Langkah awal adalah bagaimana memulangkan TKI dengan cara pemutihan yang statusnya ilegal ini kembali ke Indonesia.
“Pemutihan TKI dulu total TKI ilegal 600 ribu, sekarang sudah diputihkan150 ribu. Masih ada 450 ribu lagi TKI ilegal di Malaysia. Artinya ilegal dokumen mati dan tidak bisa diperpanjang,”
“Kita minta kementerian meneruskan program pemutihan, dan ternyata ada biaya sebesar 200 ringgit per kepala untuk pemutihan itu. Negara harus siapkan anggaran itu, jangan bebankan pada TKI. Pemutihan artinya dia bisa perpanjang kerja di sana atau dipulangkan,” tandasnya
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang

















