Jakarta, Aktual.co — Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius mengungkapkan, Uni Eropa sepakat menangguhkan hukuman baru terhadap Rusia, guna memberi waktu temu puncak perdamaian empat-pihak soal Ukraina pada Rabu (11/2) memperlihatkan kemajuan.
“Pada dasarnya, hukuman tetap akan diberikan, namun pelaksanaannya tergantung pada keadaan di lapangan. Kami akan melihat lagi keadaannya pada Senin depan,” kata Fabius, dinukil dari AFP, Senin (9/2).
Menteri luar negeri 28 negara anggota Uni Eropa pada 29 Januari, telah menyepakati untuk menambahkan 19 orang, termasuk lima warga Rusia, ke dalam daftar orang-orang yang dikenai larangan bepergian serta pembekuan aset setelah meningkatnya pertempuran di Ukraina timur.
Para menteri luar negeri itu dijadwalkan untuk menandatangani keputusan tersebut di Brussel. Namun, mereka memutuskan untuk menangguhkan pelaksanaan sanksi untuk melihat hasil pertemuan tingkat tinggi pada Rabu antara para pemimpin Prancis, Jerman, Rusia dan Ukraina di ibu kota negara Belarusia, Minsk.
Pertemuan Minsk disepakati setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menerima Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande di Kremlin, Jumat (6/2), untuk melakukan pembahasan –yang berlangsung pada tengah malam.
Fabius mengatakan prakarsa perdamaian itu menunjukkan bahwa “segala sesuatunya sudah mulai bergerak”. Namun, ia menambahkan bahwa kesepakatan apapun harus didasarkan pada perjanjian yang sebagian besar tidak berfungsi, yang ditandatangani antara Kiev dan para separatis dukungan Kremlin di Minsk pada September.
Artikel ini ditulis oleh:

















