Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulawesi Tengah, Achrul Udaya mendukung penghapusan konter tiket di bandara.

“Saya sangat mendukung dan perlu segera di tindaklanjuti pihak bandara setempat,” katanya di Palu, Senin (9/2).

Menurut Achrul, penjualan tiket di bandara sangat merugikan pihak agen dan subagen. Tentu sedikitnya akan mengurangi pesanan tiket melalui konter atau gerai yang ada di luar bandara.

Achrul yang juga anggota Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Sulteng menyatakan pemerintah harus tegas dan kebijakan tersebut sudah tepat.

Penghapusan loket tiket ini juga sekaligus menghentikan kegiatan percaloan tiket di bandara yang selama ini terjadi. Memang di bandara-bandara yang belum ramai seperti Bandara Mutiara Palu percaloan masih kecil, tetapi di bandara lain yang besar seperti Bandara Juanda Surabaya, Soekarno-Hata dan Halim Perdana banyak calo tiket.

“Kegiatan mereka jelas merugikan karena otomatis mengambil keuntungan. Tidak mungkin mereka mau bekerja kalau tidak ada yang diharapkan,” katanya.

Karena itu, lanjut Achrul, kebijakan Menhub mengenai hal dimaksud sudah tepat dan seharusnya mendapat dukungan semua pihak. Di bandara seharusnya hanya ada menyangkut pelayanan saja, bukan sebaliknya membuka loket penjualan tiket, sebab sudah ada agen dan subagen di luar.

Dia juga menambahkan yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah adalah bagaimana menjaga supaya bisnis penjualan tiket berjalan sehat.

Khusus di Palu, kata Achrul yang juga pengurus DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerinda) Sulteng terjadi persaingan bisnis penjualan tiket yang tidak sehat. Harga tiket dijual maskapai lebih murah dari agen dan subagen. Maskapai menjual tiket kepada agen dengan harga yang tinggi. Sementara mereka menjual kepada calon penumpang dengan harga murah.

“Ini tidak sehat dan perlu mendapat perhatian pemerintah,” pinta dia.

Artikel ini ditulis oleh: