Jember, Aktual.com – Sebulan menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun baru 2023, harga bahan kebutuhan pokok penting (BAPOKTING), masih terkendali. Beberapa komoditas seperti telur, beras, tomat, bawang dan komoditas lainnya, relatif stabil dibandingkan waktu sebelumnya.

Meski beberapa Bapokting mengalami kenaikan, namun kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan, hanya cabe rawit yang sebelumnya Rp. 30 ribu per kilo, pada hari ini mengalami kenaikan menjadi Rp. 38 ribu perkilonya.

Sedangkan tomat mengalami kenaikan 2 ribu dari yang sebelumnya Rp. 10 ribu menjadi Rp. 12 ribu, dan telur ayam ras dari dari Rp. 24 ribu menjadi Rp. 25 ribu. Kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam broiler dari sebelumnya Rp. 26 ribu perkilo, hari ini naik menjadi RP. 29 ribu perkilo.

“Harga bapokting di Jember relatif stabil, meski beberapa komoditas seperti cabe, telur dan daging ayam mengalami kenaikan, namun sejumlah bapokting lainnya masih dengan harga yang tetap, bahkan sebagian harganya cenderung turun, seperti cabe merah besar dari sebelumnya Rp. 18 ribu turun 2 ribu per hari ini menjadi Rp. 16 ribu,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Jember Bambang Saputra Jumat (18/11).

Bambang menjelaskan, kenaikan harga cabe, dikarenakan banyak petani yang gagal panen dikarenakan hujan yang terus mengguyur Kabupaten Jember dalam satu bulan terakhir, sehingga merusak tanaman cabe yang menyebabkan stok terbatas.

“Meski demikian, warga tidak perlu khawatir, karena sejauh ini stok bapokting di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember masih aman sampai tahun baru nanti,” ujarnya.

Bambang menyatakan, saat ini pihaknya terus menerjunkan petugas untuk memantau ketersediaan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional, hal ini untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat di Jember tetap terpenuhi.

Bahkan untuk mengendalikan harga bahan pokok, pihaknya bersama dengan Disperindag Propinsi menggelar operasi pasar lumbung pangan di sejumlah pasar tradisional setiap minggunya hingga akhir tahun nanti.

“Kami berharap operasi pasar lumbung pangan yang kami gelar bersama dengan Disperindag Propinsi bisa mengendalikan laju inflasi dan berdampak pada stabilnya harga sejumlah komoditas pangan di Jember,” pungkas Bambang.

(Aminudin Azis)

Artikel ini ditulis oleh:

Aminuddin Aziz