Jakarta, Aktual.co — Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku terseok-seok dalam menciptakan bahan bakar minyak (BBM) Ron 92. Pasalnya, kilang minyak di Indonesia sebagian besar sudah tua dan tidak efektif lagi untuk digunakan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Hufron Asrofi menuturkan, saat ini di kawasan regional sudah tidak ada lagi negara yang memproduksi BBM Ron 88 seperti Indonesia.
“Saat pemerintah tetapkan bensin RON 88, itu lebih kepada kemampuan produksi kilang minyak. Kilang minyak di Indonesia tua dengan keterbatasan alat proses,” katanya di kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (9/2).
Untuk itu, lanjut dia, karena terbatasnya alat dan infrastruktur tersebut, Pemerintah memberikan toleransi batasan untuk memproduksi BBM Ron 88. Dan jika dipaksakan untuk memproduksi Ron 92, maka volume produksi tidak akan maksimal.
“Pemerintah mampu produksi BBM Ron 92, namun karena keterbatasan kilang hal tersebut menjadi tidak optimal. Volumenya akan berkurang jauh kalau dipaksa produksi Ron 92. Sedangkan Ron 88 bisa dioptimalkan volume produksinya,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














