Jakarta, Aktual.co — PT Aneka Tambang Tbk (Antam) resmi memulai operasi komersial pabrik pengolahan bijih bauksit menjadi produk “Chemical Grade Alumina” (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat.

“Operasi komersial ini merupakan ‘milestone’ signifikan perseroan dalam diversikasi usaha serta inisiatif strategis peningkatan imbal hasil menyusul kebijakan larangan ekspor bijih mineral Indonesia,” kata Direktur Utama Antam Tato Miraza dalam siaran pers di Jakarta, Senin (9/2).

Operasi komersial pabrik CGA Tayan menambah lini komoditas olahan yang diproduksi perseroan yaitu nikel, emas, perak, batubara dan alumina. Pengoperasian pabrik ini juga merefleksikan komitmen Antam yang berorientasi pada pengembangan komoditas hilir yang bernilai tambah.

“Selain itu, dipastikan akan muncul multiplier efect baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan pengoperasian pabrik CGA Tayan sehingga akan berdampak positif terutama bagi pertumbuhan perekonomian di wilayah Tayan dan sekitarnya,” katanya.

Dijelaskan, pabrik CGA Tayan memulai konstruksi sejak tanggal 11 April 2011 dan memulai fase commissioning pada tanggal 28 Oktober 2013. Setelah memasuki fase operasi komersial, utilisasi pabrik akan ditingkatkan secara bertahap (ramp up) untuk memastikan keselamatan dan kestabilan operasi.

Pabrik CGA Tayan dioperasikan oleh PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) yang merupakan perusahaan patungan antara Antam dengan Showa Denko K.K. (SDK) Jepang. Antam memiliki 80 persen saham PT ICA dengan sisa kepemilikan 20 persen saham dipegang oleh SDK.

Tato Miraza mengatakan bahwa komoditas CGA Tayan akan dikonsumsi pasar domestik Indonesia dan juga diekspor ke Jepang dan pasar internasional lainnya. Produk CGA yang diproduksi PT ICA akan diaplikasikan untuk memproduksi bahan pendukung komponen fungsional dan komponen elektronik diantaranya “refractories”, “abrasives”, produk bangunan, “integrated circuit” (IC), dan bahan untuk LCD screen.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka