Tokyo, Aktual.com – Peneliti muda Indonesia dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Athanasia Amanda Septevani meraih dua penghargaan di bidang pertanian dari Jepang.
Kedua penghargaan tersebut, di antaranya The 2022 Japan International Award for Young Agricultural Researches dari Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang dan Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCASS).
“Saya bersyukur dapat mengharumkan nama Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala internasional,” kata Athanasia di Tokyo, Jumat (25/11).
Peraih gelar doktoral dari University of Queensland Australia itu berharap penghargaan tersebut mampu memberikan manfaat nyata melalui kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) bidang pertanian dan kehutanan khususnya dalam pengelolaan dan teknologi pengolahan limbah.
“Terima kasih atas dukungan Bapak Dubes Heri Akhmadi yang berkesempatan hadir saat pemberian penghargaan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes) RI untuk Jepang Heri Akhmadi menyambut gembira prestasi Athanasia tersebut.
“Turut bangga atas prestasi yang diraih Dr. Athanasia Amanda Septevani atas penghargaan yang diraih dan membawa harum bangsa Indonesia. Saya berharap penghargaan ini dapat semakin memperkuat jalinan kerja sama riset yang konkret Indonesia-Jepang agar dapat mengembangkan hasil riset tersebut secara lebih luas,” ujarnya.
Pemberian penghargaan ini bertujuan meningkatkan motivasi di kalangan peneliti muda yang berkontribusi pada penelitian dan pengembangan di bidang pertanian, kehutanan, perikanan dan industri terkait di negara-negara berkembang yang dipromosikan oleh Jepang.
Athanasia saat menerima penghargaan itu juga memaparkan penelitiannya yang berjudul The Value of Agricultural Waste: cellulose as a Building Block for Materials.
Ia juga berkesempatan menunjukkan hasil riset yang sedang dikembangkan BRIN yang berkontribusi dalam pengolahan limbah agroindustri di Indonesia dan solusi alternatif untuk negara lain, termasuk pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk menjadi bahan material maju (waste for materials).
Selain dari Indonesia, peneliti muda dari Madagaskar dan Meksiko juga meraih penghargaan serupa.
Tiga peneliti muda peraih penghargaan itu dinilai mampu menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengembangan dan penelitian di bidang pertanian, kehutanan, perikanan atau industri terkait untuk daerah berkembang. Masing-masing peraih penghargaan ini menerima hadiah uang tunai sebesar 5.000 dolar AS (Rp78,2 juta).
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rizky Zulkarnain