Tidore, aktual.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) menebar benih ikan lokal (restocking) 3.000 ekor ikan nemo di perairan Tidore sebagai bentuk dukungan pelaksanaan Sail Tidore di Maluku Utara. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu mengatakan kegiatan seperti ini merupakan perwujudan strategi konsep ekonomi biru agar tercapai pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
“Ikan nemo yang dikenal juga sebagai clown fish merupakan salah satu komoditas yang sangat diminati oleh para penghobi ikan hias. Oleh karenanya, untuk menjaga kelestariannya maka perlu dijaga agar tidak punah, salah satunya dengan restocking ini,” ujar Dirjen Tb Haeru dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/11) kemarin.
“Restocking ikan nemo ini merupakan hasil budidaya melalui salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB, yaitu Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon yang telah berhasil membudidayakan ikan nemo sebanyak 50 Varian,” kata Dirjen Tb Haeru yang kerap dipanggil Tebe.
Tebe menambahkan, restocking benih ikan nemo diperairan Tidore, Maluku Utara ini merupakan hasil proses budidaya. Dipilihnya ikan nemo untuk restocking sesuai dengan karakter perairan disini yang memang cocok bagi ikan-ikan karang tersebut.
“Kegiatan restocking ini merupakan kegiatan rutin Kementerian Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan di berbagai perairan umum di Indonesia. Tujuan kegiatan restocking ikan untuk mempertahankan dan melestarikan ekosistem perairan, memelihara kesehatan lingkungan perairan serta mempertahankan keberlanjutan perikanan,” imbuh Tebe.
Sementara itu, Kepala BPBL Ambon, Sarwono, menambahkan saat ini 50 varian ikan nemo sudah dibudidaya di BPBL Ambon. Adapun keberhasilan BPBL Ambon membudidaya ikan nemo, lantaran aktif melakukan metode kawin silang yang saat ini dapat menghasilkan 50 varian ikan nemo.
BPBL Ambon menyiapkan sebanyak 3 ribu ekor ikan nemo dengan 9 varian yaitu gold nugget, white nugget, lightning maroon, balong, balong padang, picaso, platinum, onyx dan biak. Selama tahun 2022, BPBL Ambon telah berhasil memberikan bantuan ikan hias laut, baik untuk kebutuhan pembudidaya dan juga untuk restocking perairan umum dengan total sebanyak 20 ribu ekor.
“Kami berharap ribuan ekor ikan nemo yang telah kami tebar di perairan Tidore ini, masyarakat dapat menjaga dengan baik. Tidak menangkap dengan cara yang ilegal atau dekstruktif. Kita ketahui bersama Tidore ini banyak dikenal para diver dengan spot diving yang menarik. Dengan menjaga ekosistem laut Tidore dengan tetap selalu sehat, maka Tidore tetap menjadi salah satu destinasi wisata dunia”, tegas Sarwono.
Turut melakukan kegiatan restocking ikan nemo di perairan Tidore, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, Walikota Tidore Kepulauan yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi pembangunan dan Keuangan dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan, serta para peserta Underwater Photography Competition (UPC) yang diselenggarakan oleh BRSDM KKP.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson