Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina mengoptimalkan penggunaan kapal milik sendiri dalam pengangkutan minyak mentah, bahan bakar minyak dan gas sehingga bisa melakukan penghematan sekitar 100 juta dolar AS atau sebesar Rp1,2 triliun.
“Pertamina saat ini sedang menggencarkan program Marketing and Operation Excellence sebagai respons dari situasi industri Migas dunia yang sedang mengalami turbulensi karena harga minyak mentah yang jatuh,” ujar VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir dalam keterangan yang diterima Senin, (9/2).
Ia menjelaskan salah satu sasarannya, Pertamina yakni melakukan penghematan dengan optimalisasi pemanfaatan kapal-kapal milik sendiri didukung dengan kebijakan perubahan pola pembelian impor dari semula “Cost and Freight” menjadi “Free on Board”, baik untuk gas, minyak mentah, maupun BBM.
Ali mencontohkan dengan pemanfaatan VLGC Pertamina Gas dua untuk mengangkut gas dari Uni Emirat Arab dihasilkan penghematan sebesar 23 juta dolar dalam setahun atau 11 voyage.
“Apabila VLGC Pertamina Gas Satu juga dimanfaatkan untuk hal yang sama, maka dapat dihasilkan penghematan sedikitnya dua kali lipat,” ungkapnya.
Menurut dia apabila nanti kapal milik pengangkutan minyak mentah atau BBM dioptimalkan untuk hal yang sama, maka potensi penghematannya apabila digabung dengan gas atau LPG bisa di atas 100 juta dolar dalam setahun. “Ini bahkan melampaui target awal untuk ‘Shipping Excellence’ yang merupakan bagian dari program Marketing and Operation Excellence yang semula ditargetkan dapat menghemat sekitar 86 juta dolar/tahun,” ujar Ali.
Ali menambahkan dengan semakin banyaknya kapal milik sendiri yang digunakan untuk mengangkut kargo impor akan sejalan dengan strategi menuju “World Class Shipping” artinya, kapal-kapal milik Pertamina mendapatkan standar dan klasifikasi internasional sehingga dapat berlayar ke pelabuhan mana saja di dunia, seperti Pertamina Gas Satu, Pertamina Gas Dua, MT Gunung Geulis, MT Gamsunoro, dan MT Gamkonora.
Saat ini, Pertamina mengoperasikan 64 kapal milik sendiri dari total sekitar 200-an kapal untuk mengangkut minyak mentah, BBM, dan LPG. Manajemen Pertamina telah menargetkan sedikitnya menguasai sekitar 90 unit kapal milik untuk mendukung efisiensi biaya pengangkutan minyak mentah, BBM, dan LPG sehingga lebih kompetitif.
Selain optimalisasi penggunaan kapal milik sendiri, beberapa agenda telah disiapkan dalam kerangka Shipping Excellence, yaitu optimalisasi penggunaan jumlah kapal yang dioperasikan, rekomposisi tipe dan kontrak kapal sewa, pengurangan konsumsi bunker pada kapal sewa, dan konversi kapal-kapal tua tipe merdium range dan long range sebagai “Floating Storage and Offloading” (FSO).
Pertamina juga akan memastikan penggunaan kapal sewa yang kompetitif untuk pengangkutan minyak mentah, BBM,dan LPG, kata Ali.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














