Kilang Minyak
Ilustrasi - Kilang Minyak

Jakarta, Aktual.com – Harga minyak bervariasi di awal perdagangan Asia pada Rabu (7/12) pagi, setelah jatuh ke level penyelesaian terendah tahun ini karena ketidakpastian ekonomi dan prospek suku bunga yang lebih tinggi menekan harga.

Harga minyak mentah berjangka Brent terangkat 17 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 79,52 dolar AS per barel pada pukul 01.07 GMT. Sesi terakhir harga acuan turun di bawah level kunci 80 dolar AS untuk kedua kalinya pada tahun 2022.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun tipis 3 sen, menjadi diperdagangkan pada 74,22 dolar AS per barel.

Kemerosotan harga Selasa (6/12/2022) adalah penurunan harian terbesar dalam harga Brent sejak akhir September, yang telah diperdagangkan dalam kisaran 62 dolar AS tahun ini.

Indeks-indeks acuan Wall Street juga jatuh pada Selasa (6/12) di tengah ketidakpastian seputar arah kenaikan suku bunga Federal Reserve dan pembicaraan lebih lanjut tentang resesi yang menjulang.

Ketakutan ini dipicu oleh data ekonomi yang kuat atau sinyal hawkish dari pembuat kebijakan lainnya.

Data yang dirilis pada Senin (5/12) menunjukkan aktivitas industri jasa-jasa AS secara tak terduga meningkat pada November dan laporan penggajian AS yang kuat minggu lalu menimbulkan keraguan tentang seberapa cepat Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya.

Harga minyak telah turun lebih dari 1,0 persen selama tiga sesi berturut-turut, menyerahkan sebagian besar keuntungan mereka untuk tahun ini.

Aktivitas sektor jasa-jasa di China mencapai titik terendah dalam enam bulan, dan ekonomi Eropa melambat karena tingginya biaya energi dan kenaikan suku bunga.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra