Jember, Aktual.com – Wakil Bupati Jember KH. MB. Firjaun Barlaman yang juga ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kabupaten Jember, mengapresiasi kinerja TPPS yang cukup signifikan. Hal ini dibuktikan dengan angka stunting di Kabupaten Jember tahun ini mengalami penurunan 6,14% dibandingkan tahun sebelumnya yakni 23,5%.

Wabup menyatakan, bahwa pencapaian penurunan angka stunting Kabupaten Jember melebihi target yang ditentukan pemerintah pusat, dimana target penurunan angka stunting secara nasional adalah 14%, selain itu, penurunan angka stunting Kabupaten Jember juga melebihi angka stunting Propinsi Jawa Timur yang saat ini diangka 20 %.

“Ini cukup bagus, dan kami mengapresiasi kerja teman-teman di TPPS, namun meski demikian, masih banyak yang harus dituntaskan, agar Jember menjadi Kabupaten yang Zero stunting,” ujar Wakil Bupati Jember Kamis (8/12) saat membuka acara Audit Kasus Stunting II, dan Rakor TPPS Jember di gedung Balai Serbaguna yang dihadiri oleh 2500 lebih kader dan anggota TPPS.

Wabup juga mengingatkan kepada TPPS baik ditingkat Kecamatan maupun Kelurahan dan Desa, untuk terus melakukan pemantauan dan perkembangan secara periodik terhadap balita yang mengalami stunting, sebagai landasan parameter audit dalam menekan angka stunting.

“Camat, Lurah dan Kades, harus selalu memantau balita di wilayahnya yang mengalami stunting secara periodik, ya minimal 1 bulan sekali agar dilakukan pemantauan perkembangan balita tersebut,” beber Wabup.

Selain menekan angka stunting, agar AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) di Jember juga mengalami penurunan, Wabup mengingatkan kepada Lurah dan Kepala Desa untuk tidak mudah mengeluarkan surat ijin nikah kepada warganya yang memang belum siap menikah.

“Untuk kepala desa dan lurah, agar tidak mudah memberikan surat ijin nikah kepada pasangan calon pengantin yang belum memiliki Elsimil (Elektronik Sistem siap menikah dan hamil), karena ini penting untuk menekan AKI dan AKB, dan tentunya mengurangi angka stunting itu sendiri, jadi harus benar-benar dilakukan pengawasan yang ketat,” pungkasnya.

(Aminudin Azis)

Artikel ini ditulis oleh:

Aminuddin Aziz