Rembang, Aktual.com – Kementerian BUMN bersama perusahaan BUMN telah mengembangkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan kualitas UMKM, salah satunya melalui pembentukan Rumah BUMN.
Rumah BUMN dibentuk sebagai upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan, menjadi rumah bersama untuk berkumpul, belajar dan membina pelaku UMKM.
Sebagai perusahaan BUMN, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) juga memiliki Rumah BUMN yang telah diresmikan pada 17 Agustus 2020 dengan alamat di Jl Jenderal Sudirman No.83, Rembangan, Tasikagung, Kec. Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kepala Unit Komunikasi dan CSR PT Semen Gresik, Dharma Sunyata menjelaskan, Rumah BUMN SIG di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang pengelolaannya dilakukan oleh anak usaha SIG yaitu PT Semen Gresik telah memiliki berbagai sarana prasarana lengkap dan mengakomodasi pengembangan para pelaku UMKM.
Berbagai fasilitas yang representatif dan fungsional mulai dari tempat pelatihan (workshop) dan ruang meeting VIP, zona display produk, co-working space yang disertai coffee shop untuk komunitas kreatif dan milenial, hingga zona satgas bencana BUMN.
“Pada awal pendirian, Rumah BUMN SIG di Kabupaten Rembang memiliki mitra binaan sebanyak 40 UMKM, kini jumlah mitra binaan telah tumbuh dan berkembang, hingga Agustus 2022, Rumah BUMN SIG sudah memiliki 318 UMKM binaan yang berasal dari Kabupaten Rembang dan Blora dengan serapan tenaga kerja lebih dari 1500 orang,” ungkap Dharma dalam pernyataan resmi, Jumat (16/12/2022).
Jenis produk yang diolah diantaranya makanan dan minuman, batik, fashion, handicraft, hingga ecoprint. Melalui pendampingan dan pelatihan, UMKM binaan diharapkan mampu naik kelas dari tradisional ke go modern, kemudian go digital dan go online, hingga go global.
Dia juga memaparkan Rumah BUMN SIG Rembang memiliki program utama diantaranya pembuatan hampers, menjadi toko oleh-oleh termurah dan terlengkap di Kabupaten Rembang karena penjualnya adalah produsen.
“Dukungan Branding dan Digital Marketing dengan melakukan pendampingan kepada UMKM binaan, Pendampingan yang dilakukan diantaranya pengurusan perizinan, sedangkan pelatihan diantaranya peningkatan kualitas produk, packaging, branding, pengelolaan keuangan dasar, pembukuan, hingga pemanfaatan digitalisasi menggunakan e-commerce untuk perluasan pasar,” sebutnya.
Dharma mengungkapkan, melalui pendampingan dan pelatihan yang diberikan kepada para pelaku UMKM, kini Rumah BUMN SIG di Rembang telah dikunjungi lebih dari 16.000 orang dan berhasil melakukan 13.584 transaksi penjualan dengan nilai mencapai Rp2 miliar.
Selain itu, SIG juga memberikan fasilitas kepada UMKM binaan yang tergabung dalam Rumah BUMN Rembang untuk berpartisipasi dalam event pameran berskala internasional yakni ajang pameran Tong Tong Fair yang digelar pada September 2022 di Den Haag, Belanda.
Pada pameran Tong Tong Fair, SIG mengikutsertakan lima UMKM untuk berpartisipasi memamerkan produk unggulan yang dimiliki, yakni “Batik Gunung Kendil” kerajinan batik tulis lasem, “Falinn Fashion” kerajinan busana klasik-modern, “OKVISA Craft” kerajinan ecoprint fashion, “Keriyes” produk olahan makanan ringan, dan ”Akar Jawi” produk minuman rempah instan.
Para UMKM terpilih melalui kurasi ketat dan presentasi di Kementerian BUMN. Banyaknya wakil dari Kabupaten Rembang membuktikan bahwa produk yang khas dengan kearifan lokal disertai sentuhan packaging yang eye catching juga mampu bersaing di pasar global.
Selain festival Tong Tong Fair, SIG juga mengirimkan UMKM Binaan Rumah BUMN Rembang untuk berpartisipasi dalam event pameran Future SMEs Village, yang merupakan side event dari KTT G20 di Nusa Dua Bali, pada November lalu.
Sebanyak enam UMKM yang diikutsertakan yakni “Batik Gunung Kendil” dan “Najma” kerajinan batik tulis Lasem, “OKVISA Craft” kerajinan ecoprint fashion, “Falinn Fashion” kerajinan busana klasik-modern, “Mutiara Collection” kerajinan ecoprint fashion dan aksesoris, serta “Littlekaaya” kerajinan pakaian serta aksesoris bayi dan anak.
Hal yang menarik dari pameran ini, ada pengunjung dari Meksiko yang tertarik dan membeli produk huji sandal dari UMKM “Littlekaaya”. Selain membeli, ia bahkan juga menawarkan diri untuk menjadi reseller huji sandal karena dinilai cocok dengan selera pasar di Meksiko.
Keterlibatan UMKM binaan SIG dalam Tong Tong Fair dan Future SMEs Village merupakan wujud komitmen Perusahaan dalam mempromosikan produk-produk UMKM kepada pasar yang lebih luas, serta masuk kepada rantai pasok global. SIG terus mendorong UMKM binaan agar mampu naik kelas dan mendunia.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano