Jakarta, Aktual.co — Gubernur Papua Lukas Enembe menginginkan Bank Pemerintah Daerah (BPD) wilayah Papua menjadi bank devisa untuk ekspor produk pertambangan yang dilakukan PT Freeport Indonesia. Hal itu juga merupakan salah satu permintaan pemda Papua kepada Freeport dalam masa renegoisasi dengan Pemerintah Indonesia.
Bahkan, diakuinya saat ini seluruh karyawan Freeport saat sudah diharuskan membuka rekening di BPD Papua.
“Syaratnya harus Freeport, termasuk gas dan BP Tangguh kita minta di bank Papua. Dalam waktu dekat Bank Papua jadi bank devisa,” kata Lukas saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2).
Menurutnya, dengan begitu maka proses ekspor dan impor yang dilakukan Freeport bisa dipusatkan langsung di Papua dan tidak perlu lagi dilempar ke Jakarta atau Surabaya.
“Dengan harapan besok ekspor impor bisa dilakukan di Papua, enggak harus di Jakarta dan Surabaya. Saran kita kayak gitu. Freeport sudah buka rekening di situ,” jelasnya.
Dia menambahkan, Freeport juga telah banyak merekrut pemuda Papua untuk menjadi karyawannya. Ini pun merupakan permintaan pemda yang telah direalisasikan perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Adapun, bandar udara Mozes Kilangin yang berada di daerah Timika, Papua telah diserahkan kepada pemerintah daerah (pemda) Papua. Sebelumnya bandara tersebut dikelola oleh PT Freeport Indonesia.
“Bandara Timika sudah diserahkan ke Pemda yang selama ini dikelola Freeport. Kami pun sudah terima,” tukasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















