Kupang, Aktual.co — Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kupang dan sekitarnya pada Kamis (5/2) kemarin, telah mengakibatkan jebolnya bendungan Oe Nao di Desa Sumlili, Kabupaten Kupang.
Derasnya aliran air tersebut, telah menjebol tembok penahan irigasi yang mengairi ratusan hektare sawah petani desa itu, sepanjang puluhan meter dan air tersebut merambah ke dalam areal persawahan. Tanaman padi dan bibit padi petani pun ludes disapu banjir.
Seorang petani Warga Desa Sumlili, Mateos Fek yang dihubungi, Jumat (6/2) mengatakan, petani di wilayah itu baru saja menanam dan sebagian lagi masih dalam proses tanam terhempas diterjang banjir yang datang secara tiba-tiba.
Menurut dia, banjir itu datang di saat dia dan sejumlah petani lainnya sedang melakukan aktivitas penanaman di areal sawah pertanian seluas 100 hektar tersebut.
Sejumlah bibit padi yang disediakan dan siap untuk ditanam pada saat itu, ikut ditelan banjir tersebut. “Kami hanya bisa melihat bibit dan padi yang sudah ditanam terhempas banjir,” kata Mateos.
Dia mengatakan, meluapnya banjir ke lahan pertanian tersebut, sebagai akibat jebolnya irigasi yang membelah seluruh luasan areal perswahan itu. Padahal irigasi itu baru saja dibuat sekitar dua tahun.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Charles Pani yang dihubungi pada kesempatan terpisah mengatakan, pihaknya segera mengirim untuk memantau kondisi ratusan hektare lahan persawahan di Desa Sumlili, yang diterjang banjir.
“Kami baru dapat laporan pagi tadi dan sudah mengirim staf ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi bencana,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
















