Jakarta, Aktual.co —Beberapa proyek peninggalan pemerintahan lama di Kepulauan Seribu dianggap sebagai pemborosan oleh Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidajat.
Saat berkunjung ke Kepulauan Seribu, salah satu proyek yang dikritiknya adalah Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) di Pulau Untung Jawa. Bangunan yang dibangun 2008 itu kondisinya kini terbengkalai tak terawat. Padahal hingga selesai pembangunannya di 2010, total anggaran pembangunannya mencapai 6 miliar. Sayangnya, hingga kini bangunan itu tak juga digunakan. Berbagai bagiannya juga mengalami kerusakan. 
“Ini pelajaran bagus. Ini lah kita ingin tunjukan amburadulnya perencanaan masa lalu. Tahun depan tidak boleh lagi perencanaan seperti ini. Namanya pemborosan luar biasa,” ujar Djarot, seperti dilansir dari Beritajakarta, Jumat (6/2).
Menurutnya, proyek terbengkalai seperti itu merupakan akibat perencanaan yang tak libatkan masyarakat sehingga tidak tepat sasaran. “Sebesar apapun anggaran DKI, kalau perencanaan dan pelaksanaan tidak bagus maka tidak akan maksimal,” kata dia.
Proyek lain yang dinilai Djarot pemborosan adalah pemecah ombak di Pulau Karya. Padahal ombak di sana tidak terlalu tinggi karena dangkal. Bukannya pemecah ombak, yang dibuat di sana malah tanggul. “Kalau pemecah ombak itu bentuknya menjorok ke laut atau vertikal bukan horizontal seperti itu. Kalau itu seperti tanggul,” ujar Djarot.
Di lokasi yang sama, Djarot juga menemukan 33 unit sepeda pemadam kebakaran yang baru tiba Jumat (6/2) pagi. Sepeda itu pun tak luput dari kritiknya. Dia anggap jumlahnya terlalu banyak. Karena di Kepulauan Seribu hanya sedikit pulau yang jumlah penduduknya cukup padat. Seperti Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Pramuka dan Pulau Tidung.
“Satu pulau satu saja, karena kan banyak air di sini. Jadi tidak terlalu memerlukan ini (sepeda pemadam). Justru yang membutuhkan yang ada di daratan, seperti Tambora yang penduduknya padat. Nanti dikembalikan ini,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: