Ilustrasi cabai./ Okezone

Sukabumi, Aktual.com – Kementerian Pertanian terus memastikan ketersediaan pangan nasional dalam menghadapi momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, salah satunya pada komoditas cabai. Direktorat Jenderal Hortikultura mencatat ketersediaan cabai besar pada Desember 2022 hingga Januari 2023 masih surplus. Produksi cabai besar nasional pada Desember 2022 diperkirakan 96.701 ton sedangkan kebutuhan 83.054 ton.

Dengan demikian terhitung surplus senilai 13.647 ton. Sementara itu, produksi cabai besar bulan Januari 2023 sebesar 101.088 ton dengan kebutuhan diperkirakan 82.812 ton, atau surplus 18.276 ton.

“Kita kerap menghadapi situasi iklim yang tidak menentu. Meskipun demikian pasokan cabai masih tetap berlangsung terutama dari sentra dataran tinggi baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa, seperti Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Sumbar, Sumut, Aceh, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, NTB , Sulut, Sulteng dan Gorontalo,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, Sabtu (24/12) lalu.

Guna menjaga kontinuitas pasokan hingga periode selanjutnya, lanjut Prihasto, baru-baru ini Ditjen Hortikultura memfasilitasi benih cabai bentuk seedling.

“Tahun 2022, sebanyak 5 juta seedling cabai telah disalurkan ke 11 kabupaten sentra yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY. Jadi sebenarnya, berbicara pasokan maka sebenarnya kami selalu mempersiapkan jauh-jauh sebelumnya,” terang Prihasto.

Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang menerima bantuan seedling cabai. Sebanyak 30 ha setara 60 ribu seedling telah didistribusikan kepada 30 kelompok tani yang tersebar di 9 kecamatan terdiri dari Sukalarang, Sukaraja, Kadudampit, Purabaya, Simperan, Cisolok, Gegerbitung, Sukabumi, dan Caringin. Bantuan tersebut diharapkan dapat menambah pasokan cabai pada Maret 2023 dari Kabupaten Sukabumi ke pasar di Jabodetabek.

Kepala Bidang Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Deni Ruslan mengatakan bahwa potensi lahan aneka cabai di Kabupaten Sukabumi per tahun seluas 3.000 ha yang tersebar di 47 kecamatan. Salah satu sentra cabai keriting dan cabai rawit berada di Kecamatan Kadudampit.

“Kami memiliki potensi yang cukup besar. Dengan demikian dapat kami sampaikan bahwa kebutuhan cabai di Sukabumi pada Nataru tahun ini aman. Bahkan setiap harinya kami memasok cabai sebanyak 3 – 4 truk atau setara dengan sekitar 10 ton ke Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Cibitung, Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, Pasar Induk Bogor dan pasar lainnya di Jabodetabek,” terang Deni, sapaan akrabnya.

Turut mengamini, Koordinator BPP Kecamatan Kadudampit, Mamat Setiawan mengatakan bahwa hampir 80 persen lahan yang ada ditanami cabai. “Cabai Kadudampit berkontribusi besar terhadap pasokan aneka cabai dari petani Sukabumi ke Pasar di Jabodetabek. Hal ini bentuk komitmen kami beserta petani untuk mengamankan pasokan dalam setiap musimnya,” pungkasnya.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan kebutuhan pangan masyarakat mengalami kenaikan saat hari besar keagamaan maupun libur nasional. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah dapat menyerap program-program Kementerian Pertanian dengan baik agar produksi pertanian dapat terus ditingkatkan.

Selain itu, ia juga meminta agar rantai distribusi pangan jangan sampai terganggu. Sebab, hal tersebut merupakan salah satu variabel kenaikan harga pangan.

“Kami di Kementerian Pertanian terus bekerja dari hulu hingga hilir. “Berbagai program yang dicanangkan Kementan, semua bermuara pada peningkatan produksi pangan. Ini semua demi mewujudkan ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan, serta mengantisipasi permintaan saat Hari Besar Keagamaan dan Libur Nasional, seperti Nataru 2023 saat ini,” kata Wamentan Harvick saat dihubungi.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi