Jakarta, Aktual.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir disebut sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang memiliki daya elektoral yang besar terhadap calon presiden, ujar pengamat politik Amir Faisal.
“Secara elektoral Erick Thohir memiliki tren elektabilitas yang terus menanjak,” kata Amir dalam keterangan tertulisnya dikutip, Jumat (30/12).
Menurut dia, Erick bukan hanya memiliki dampak elektabilitas, namun juga berbagai aspek lainnya untuk menunjang kandidat di Pilpres 2024.
Dalam survei terbaru yang dirilis Poltracking Indonesia, Erick Thohir memiliki elektabilitas tertinggi sebagai cawapres di angka 16,2 persen.
Angka elektabilitas tersebut mengalahkan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Di samping itu, sebagai cawapres yang bukan berasal dari Pulau Jawa, Erick Thohir berpotensi menyerap dukungan dari masyarakat luar. Di mana 40 persen DPT Indonesia berada di luar Pulau Jawa.
“Ini akan memberikan sumbangsih yang cukup besar untuk peluang kemenangan,” tutur Amir.
Secara demografi massa, kata dia, Erick Thohir bisa melengkapi pemimpin yang berasal dari Pulau Jawa. Bukan hanya secara wilayah, Erick Thohir juga memiliki massa kuat di berbagai kelompok.
Dengan berbagai kelebihan tersebut, Erick Thohir dinilai sangat layak dipasangkan dengan berbagai capres potensial. Seperti diketahui saat ini terdapat dua kandidat capres potensial yang berasal dari Pulau Jawa yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Keduanya merupakan kandidat capres yang selalu berada di tiga besar bursa Pilpres 2024. Dengan dipasangkannya pemimpin dari pulau Jawa, kata dia, Erick Thohir bisa menghimpun dukungan dari luar pulau.
Lebih lanjut, kepemimpinan pemimpin Pulau Jawa bersama Erick Thohir dinilai merepresentasikan masyarakat Indonesia. Di mana Indonesia tidak hanya terdiri dari pulau Jawa saja namun masih terdapat daerah lain seperti Sumatera, Kalimantan, NTB, NTT, Sulawesi hingga Papua.
‘Erick Thohir mewakili pemimpin dari luar Pulau Jawa. Secara kepemimpinan ideal, sangat baik untuk Indonesia ke depan,” pungkas Amir yang juga Founder Perfekto untuk Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu