Jakarta, Aktual.co —Petugas parkir di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, rupanya cukup dibuat ketar-ketir dengan ancaman pemecatan yang dilontarkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa lalu. Yakni bagi mereka yang kedapatan masih menerima uang ‘tip’ dari pengguna e-parking.
Saat ditemui Aktual.co, salah seorang petugas parkir di Sabang berinisial Cl mengaku sudah mendengar ancaman yang dilontarkan Ahok. “Tahu dengar-dengar dari berita sih,” ujar dia, saat ditemui di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Jumat (6/2).
Sejak kabar ancaman itu beredar, Cl dan kawan-kawannya sesama petugas parkir mengaku sudah jarang menerima uang tambahan dari pengguna jalan.
Namun mereka menyayangkan, ancaman Ahok tak sebanding dengan tambahan kesejateraan mereka. Di mana Ahok menyebut gaji petugas e-parking dua kali lipat dari besar Upah Minimum Provinsi (UMP) atau berarti 4 juta lebih.
Kenyataannya, gaji mereka malah kurang dari UMP, yakni hanya Rp2,5 juta. Cl mengaku belum pernah sekalipun mendapat gaji dua kali UMP seperti yang dilontarkan Ahok. “Masih 2,5 juta, dengan jam kerja sembilan jam,” ucapnya.
Sebelumnya, Ahok mengklaim penerapan sistem e-parking di Jalan Sabang, Jakarta Pusat sejak 29 Januari lalu berjalan efektif. Lantaran dibarengi pemberian kompensasi dengan jumlah besar bagi petugas parkir.
“Efektif, kan (petugas parkir) takut kalau dipecat. Sedangkan mereka sudah dapat gaji dua kali UMP (Upah Minimum Provinsi),” kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Kamis (5/2).
Untuk mengawasi petugas parkir, Ahok mengaku sudah melakukan pengecekan bagaimana mereka menjalankan sistem e-parking. Caranya, dengan mengirim petugas yang menyamar jadi pengendara. “Saya mah ngga main-main, begitu dia (petugas parkir) terima tip ya langsung pecat,” ancamnya.
Menurutnya, sangat keterlaluan jika ada petugas parkir yang masih menerima uang dari pengguna parkir, sedangkan mereka sudah mendapat gaji besar. Lagi pula, tugas petugas parkir di e-parking saat terbilang lebih mudah. Dari semula menarik uang parkir kepada pengendara, sekarang hanya menyosialisasikan penggunaan sistem e-parking saja sambil mengawasi.
Artikel ini ditulis oleh:

















