Jakarta, Aktual.com – Rumah Sakit atau RS Polri Kramat Jati di Jakarta Timur masih melakukan identifikasi terhadap jenazah korban mutilasi di Kampung Buaran, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Proses identifikasi terhadap jenazah perempuan korban mutilasi itu dilakukan di ruang Instalasi Forensik menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI).
“Kita identifikasi seperti proses DVI. Periksa DNA, odontogram (pemeriksaan data medis gigi), antropometrik dan medik,” kata Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Hariyanto di Jakarta, Rabu (4/1).
DVI merupakan metode yang sering digunakan untuk identifikasi korban kasus kecelakaan, bencana alam dengan jumlah banyak dan kondisi jenazah sulit dikenali secara fisik sehingga diidentifikasi menggunakan data medis.
Hariyanto mengatakan, pemeriksaan DNA dan data medis gigi perlu dilakukan karena keduanya memiliki data medis yang mampu menunjukkan identitas seseorang secara ilmiah sehingga hasilnya akurat.
Dia menjelaskan, proses identifikasi dilakukan dengan membandingkan sampel DNA dari jenazah korban yang dicocokkan dengan sampel DNA anggota keluarga korban melalui serangkaian proses uji laboratorium.
“Dari penyidik sudah mengantongi identitas berdasarkan laporan orang hilang, tapi untuk pemastian secara ilmiah, akan dilakukan pemeriksaan DNA,” ujar Hariyanto.
Hariyanto mengatakan, proses pencocokan sampel DNA untuk identifikasi tersebut sedang berlangsung di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.
Dia mengatakan, hasil identifikasi itu nantinya diserahkan ke penyidik yang menangani perkara untuk membantu pengungkapan proses hukum kasus pembunuhan disertai mutilasi.
“Masih tunggu hasil DNA untuk kepastiannya. Tunggu saja hasilnya,” kata Hariyanto.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengusut kasus penemuan mayat perempuan korban mutilasi yang disimpan di dalam kontainer plastik di sebuah kontrakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan, penemuan mayat korban mutilasi tersebut berawal dari laporan orang hilang di Polsek Bantar Gebang.
Seseorang yang dilaporkan orang hilang adalah pria berinisial MEL. Kemudian polisi mendapat informasi bahwa yang bersangkutan ada di indekos di Tambun, Bekasi.
Polisi kemudian mendatangi indekos MEL pada Kamis (29/12) sekitar pukul 23.00 WIB dan meminta kepada pemilik indekos untuk membuka kamar kos yang bersangkutan.
“Pada saat kita cari di lokasi itu kita mengajak pemilik kos ke dalam, ternyata di dalam kita menemukan, sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik, ternyata di sana ada jenazah dalam dua kontainer,” ujar Hengki.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu