Jakarta, Aktual.co —Pemberlakuan sistem parkir elektronik (e-parking) di Jalan Sabang, Jakarta Pusat ternyata tak ‘semulus’ seperti yang diucapkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Yang mengklaim semua berjalan efektif sejak diujicoba 29 Januari lalu.
Ribet, justru kata itu yang terlontar dari pengguna parkir saat ditanya pendapatnya mengenai pemberlakuan e-parking di Jalan Sabang. “Iya lebih ribet, waktu kita kebuang,” kata Charles, salah seorang pengguna jasa parkir di Sabang, saat hendak membayar parkir, kepada Aktual.co, Jumat (6/2).
Mengaku sudah tiga kali memarkir kendaraannya di area e-parking, Charles tetap mengeluhkan waktunya terbuang karena harus bolak-balik menghadap mesin parkir jika kendaraannya parkir lebih dari satu jam. Sebelum ada e-parking, Charles mengaku lebih praktis parkir di Sabang. “Kita tinggal mundur, terus bayar ke petugas parkir, simpel,” ungkap dia.
Pengalaman senada juga disampaikan Andre, karyawan swasta di sekitaran Jakarta Pusat ini juga mengaku tak nyaman dengan sistem e-parking.
“Ribet ini karena harus nyari koin,” kata dia. Sedangkan jika ingin beli kartu parkir mereka harus menukar uang ke petugas parkir dahulu. Baru kemudian mendaftarkan plat kendaraannya di mesin parkir. “Padahal kita ngga selamanya parkir di sini (Sabang),” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















