Jakarta, Aktual.co —PT Intiland akan keruk lumpur di Waduk Pluit, Jakarta Utara lewat program corporate social responsibility (CSR). Dengan kedalaman pengerukan mencapai dua meter dan luas 60 hektar.
Imbalannya, lumpur seberat 1,2 juta kubik yang diangkut dari Waduk Pluit boleh dipakai Intiland untuk menguruk reklamasi pulau yang tengah dikembangkannya.
“Lumpur yang akan dikeruk mencapai 1,2 juta kubik. Nanti lumpurnya untuk reklamasi pulau milik Intiland. Dia punya izin pengembangan satu pulau buatan,” kata Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Agus Priyono, di Balai Kota, Kamis (5/2).
Demi memuluskan proses pengerukan, payung hukum untuk Intiland sedang disiapkan, sehingga bisa beres akhir tahun ini.
Kendati demikian, saat ini pengerukan belum bisa dimulai. Kata Agus, masih menunggu selesainya proses relokasi warga di Waduk Pluit. Setelah relokasi warga ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan bangunannya dibongkar, baru pengerukan dimulai. “Kita harapkan bisa secepatnya,” kata Agus.
Intiland tak sendirian dalam lakukan normalisasi Waduk Pluit. Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) juga diikutsertakan.
Namun, tutur Agus, baik Intiland dan Jakpro punya tugas berbeda-beda. Jika Intiland fokus di pengerukan, Jakpro bertugas membenahi sisi timur waduk. “Di sisi Timur untuk membuat taman, jalan inspeksi. Jadi berbeda-beda tugasnya,” ucap Agus.
Hingga 29 Januari lalu, dari total bangunan 7.000 bangunan, baru 1.449 bangunan di sisi Timur Waduk Pluit yang sudah dibongkar. Untuk warga yang direlokasi ke Rusunawa Muara Baru, ternyata hanya 800 kepala keluarga (KK). Sedangkan 649 KK adalah pengontrak, sehingga tidak mendapat hak rusunawa.
Artikel ini ditulis oleh:

















