Jakarta, Aktual.co —Aplikasi obrolan atau “chatting” buatan anak negeri, Persona, siap menggantikan aplikasi Secret yang pekan ini resmi ditutup pemiliknya di Amerika Serikat.
“Penutupan aplikasi Secret memang sungguh disayangkan. Tetapi apa yang terjadi di Secret, tentu menjadi pelajaran buat kami dalam menghadirkan aplikasi yang bebas bully bagi para user yang menggunakannya,” ujar salah seorang pendiri Persona, Habibi Rizqi Ramadhan, di Jakarta, Minggu (10/5).
Habibi menjelaskan Persona telah menyiapkan aplikasi yang bakal menjadi ruang berbagi bebas “bully”. Aplikasi Persona ini merupakan salah satu bentuk rintisan digital (startup) yang dibuat oleh kaum muda kreatif Tanah Air. Aplikasi yang telah lahir sejak 10 Februari 2014 ini digagas juga digagas oleh Asyraf Duyshart, Gujarat Santana dan Fachri.
Habibi menjelaskan hingga kini aplikasi Persona sudah diunduh oleh hampir 7.000 pengguna Google Play. Hingga kini, dia terus melakukan pengembangan agar aplikasi ini dapat menjawab keinginan kaum muda Indonesia yang ingin curhat tanpa harus takut diejek.
Dengan penutupan aplikasi Secret, Habibi yakin, peluang aplikasi buatannya untuk bertumbuh akan lebih pesat. Secret terkenal sebagai salah satu startup yang paling banyak dibicarakan di Sillicon Valley. Aplikasi buatan Amerika Serikat itu konon sempat sukses mengantongi pendanaan senilai 25 juta dolar AS pada Juli lalu dan memperoleh total pendanaan 35 juta dolar AS.
“Keberhasilan Secret itu tentu sangat mendorong kami untuk lebih belajar mengembangkan aplikasi Persona,” kata remaja berdarah Minangkabau ini.
Dalam aplikasi Persona ini, Habibi menggandeng konsultan ahli yang dapat dimanfaatkan para user dalam proses “chatting”. Konsultan ini berasal dari Akademi Trainer yang didirikan oleh Jamil Azzaini yang beranggota 2.000 orang lebih.
Saat awal berdirinya Persona ini, Habibi mengaku langsung mendapat respons positif. Saat itu ia menawarkan ruang curhat melalui BBM.
“Saat promo pertama kali di Twitter ternyata saya mendapatkan invite BBM sekitar 300 orang dan melayani “chatting” dengan rekor 98 orang. Ini memberi keyakinan besar untuk mengembangkan terus aplikasi Persona menjadi lebih baik,” tukas pemilik akun Twitter @HabibiRizqiR itu.
Artikel ini ditulis oleh:
















