Banda Aceh, aktual.com – Harga tomat di Kota Banda Aceh mengalami kenaikan menjadi Rp15 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp10 ribu per kg, yang disebabkan persediaannya menipis dan pasokan berkurang.
“Harga tomat sekarang ini naik karena persediaan kurang, sedangkan permintaan tinggi,” kata salah seorang pedagang di Pasar Al-Mahirah Banda Aceh Mawazir, Banda Aceh, Kamis (26/1).
Mawazir mengatakan pasokan tomat biasanya dipasok dari Medan, Sumut, dan Takengon, Aceh Tengah, sebanyak delapan sampai 10 karung, namun sekarang hanya bisa dipasok sebanyak empat karung saja karena hanya dari Medan.
Hal senada juga disampaikan pedagang di Pasar Al Mahirah lainnya, Yusuf Alba yang menuturkan bahwa persediaan tomat saat ini hanya mengandalkan dari Medan, sementara dari lokal Takengon tidak tersedia.
“Kalau tomat tidak ada dari Takengon, maka stok pasti menipis, karena pasokannya memang dari sana,” kata Yusuf.
Selain tomat, lanjut Yusuf, harga kentang dan bawang juga naik karena persediaan yang menipis di tingkat pedagang. Harga kentang naik Rp14 ribu per kg dari sebelumnya Rp10 ribu per kg, sedangkan harga bawang merah naik Rp40 ribu sebelumnya Rp25 ribu.
Lalu, harga bawang peking naik Rp15 ribu sebelumnya Rp12 ribu dan harga bawang putih naik Rp24 ribu dari Rp20 ribu.
Kenaikan bawang, tambah dia, disebabkan persediaan yang kurang dari daerah pemasok, khususnya daerah lokal Sigli yang mengalami musibah banjir hingga menyebabkan lahan pertanian masyarakat rusak.
“Bawang merah naik hampir sebulan akibat banjir sehingga menyebabkan persediaan dari lokal yang biasa dari Sigli tidak ada lagi,” kata Yusuf.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) M Nurdin menyatakan bahwa sebenarnya harga sembako di Banda Aceh relatif normal belum ada kenaikan yang cukup signifikan.
“Kalau untuk beras, minyak goreng, gula, telur masih relatif normal. Kalau untuk tomat sebenarnya juga tidak begitu tinggi naiknya,” katanya.
Ia menegaskan berdasarkan hasil pemantauan tim lapangan, untuk tomat sebenarnya memang fluktuatif, karena mungkin terkendala transportasi pengiriman barang dari daerah penghasil, apalagi di tengah cuaca buruk.
“Untuk tomat, itu harganya fluktuatif memang, tetapi tidak signifikan. Kadang terhalang transportasi, apalagi cuaca seperti hari ini. Kalau memang tinggi pemerintah akan lakukan intervensi pasar,” sebut Nurdin.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rizky Zulkarnain