Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin rapat di lingkungan Pemprov Jateng terkait proyek pembangunan Bendungan Bener di Semarang, Senin (14/2)

Semarang, Aktual.com – Sejak memimpin mulai 2013 hingga 2022, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinilai sebagai gubernur yang memahami dan sangat responsif terhadap persoalan desa.

Berkat komunikasi egaliter dengan partisipasi kepala desa dan perangkatnya, Ganjar mampu mengangkat desa-desa di Jateng menjadi lebih inovatif, sejahtera, maju dan mandiri.

Komitmen Ganjar untuk menyejahterakan masyarakat desa dibuktikan dengan menggelontorkan Bantuan Keuangan Desa (Bankeudes) untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan.

Sejak 2013-2022, Bankeudes yang dikucurkan mencapai Rp 7,786 triliun. Penggunaannya dialokasikan untuk perbaikan jalan, drainase, jembatan, embung, serta rehab RTLH.

Untuk jalan sudah mencapai 10.900 km, yang meliputi jalan desa, paving, makadam, aspal dan juga jalan beton. Drainase yang sudah dibangun sepanjang 1.667 km. Kemudian talud sepanjang 2.620 km.

Dampak pembangunan sarpras dirasakan betul oleh masyarakat. Jalan desa yang semula rusak dan berlubang, berkat perhatian Ganjar, kini sudah diaspal, dibeton dan bisa dilewati masyarakat yang ingin beraktivitas dengan nyaman. Tersedianya jalan yang beraspal mulus juga membantu akses ke destinasi Desa Wisata.

Kepala Desa Muncar, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Khoirudin Bagas mengapresiasi dan rasa terima kasih atas kepedulian gubernur Jateng melalui bantuan provinsi hingga wajah desanya makin eksotik.

Akses jalan penghubung antardesa menjadi mudah, terlebih menuju Desa Wisata Ngidam yang menjadi destinasi unggulan wilayah berpenduduk 2.750 jiwa ini.

Bantuan provinsi yang diterima desa dalam tiga tahun terakhir (2020, 2021. 2022), benar-benar menyulap Muncar menjadi moncer sebagai desa yang maju dan sejahtera.

Dijelaskan Udin-sapaan akrab Khoirudin, pihaknya memanfaatkan bantuan sarpras pemprov tahun 2020, 2021, 2022 sebesar Rp 100 juta, Rp 200 juta dan Rp 150 juta untuk pembangunan talud, pengaspalan dan betonisasi.

“Hasil pembangunan fisik yang kami lakukan, Alhamdulillah masyarakat kini bisa menikmatinya. Bantuan bagi desa kami, adalah berkah bangkitnya ekonomi rakyat setelah sempat dihantam pandemi Covid-19,” katanya, saat dihubungi, Jumat (27/1).

Sementara itu, Kades Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Sumariyadi menjelaskan, pihaknya bersyukur Lerep menyimpan topografi dataran tinggi dengan pemandangan alam menawan.

Lerep makin berkembang setelah Gubernur Ganjar Pranowo memberikan perhatian bagi kemajuan desa ini.

Dia sangat terbantu saat Pemprov Jateng telah membantu untuk pengaspalan jalan lingkungan RW Dusun Indrokilo sepanjang 500 m, Jalan Utama Dusun Lerep ke Dusun Indrokilo, dan Jalan RW 2 Dusun Lerep. Bukan hanya jalan, talud Jalan Sijemblong Desa Lerep juga dibangun.

Tahun 2021, Desa Lerep juga untuk pengaspalan di Jalan Ngasem Tegalrejo, Jalan Dusun Kretek, dan pembuatan jalan baru ke embung Sebligo.

Pada 2022, mendapatkan kucuran Rp 200 juta untuk betonisasi dusun penghubung Dusun Soka ke Kampung Jambeyan.

Menggerakkan Ekonomi

Ganjar menegaskan, lewat bantuan provinsi, pihaknya mendorong masyarakat untuk lebih berinovasi dan berkreasi lagi melalui wisata dan kebudayaan. Pengembangan kebudayaan juga dapat mendorong peningkatan perekonomian.

“Harapan saya, desa maju, ekonomi kreatifnya akan muncul. Ini bagus untuk perekonomian desa. Seperti kata Bung Karno, kita harus mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya,” kata Ganjar.

Khusus tahun 2022, Pemprov Jateng menggelontorkan bantuan keuangan kepada pemerintahan desa bidang Sarpras Perdesaan pada 2022 sebesar Rp 1.662.977.500.000. Bantuan itu untuk pembangunan sarpras di 12.425 titik.

Ada tiga OPD yang menangani bankeudes yaitu Dinas Permadesdukcapil yang menangani pemberian bankeu pemdes untuk sarpras. Dua OPD lain adalah Disperakim menangani bantuan RTLH dan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata yang menangani pengembangan desa wisata.

Plt Kepala Dinas Permadesdukcapil Jateng Didi Haryadi menjelaskan, pihaknya menangani bankeu sarpras seperti pembangunan atau penyediaan sarana prasarana drainase, pengaspalan, betonisasi, perbaikan kantor desa, talud, embung, energi yang terbarukan.

Selain itu, kantor BUMDes, Kios Pasar Desa, penyediaan air bersih, pengadaan kesenian, perpustakaan desa, taman bacaan desa, dan sebagainya.

“Di tahun 2022 (bankeu sarpras) menjadi 12.425 titik atau dengan total Rp1,6 triliun. Kepedulian serta perhatian terhadap pembangunan sarpras perdesaan, pemulihan ekonomi desa, penanganan kemiskinan di desa, luar biasa yang terjadi di Jawa Tengah,” kata Didi.

Ditambahkan, bantuan yang diberikan itu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Didi mencontohkan, pada 2020 pemprov memberikan bantuan sarpras desa di 5.326 titik sasaran pembangunan, dengan jumlah anggaran Rp933 miliar.

Pada 2021, bantuan keuangan sarpras meningkat siginfikan, yaitu 6.953 titik lokasi dengan anggaran mencapai Rp1,069 triliun.

“Ini kepedulian dan kehadiran Pemprov Jateng dalam ikut serta berperan membangun desa-desa di Jawa Tengah,” pungkas Didi.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu