Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan program percepatan peningkatan kesejahteraan sosial menjadi salah satu program prioritas pada tahun 2023.
“Percepatan peningkatan kesejahteraan sosial jadi salah satu fokus program pada tahun ini,” kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Muhadjir Effendy menyebutkan bahwa percepatan peningkatan kesejahteraan sosial dapat dilakukan melalui sejumlah upaya, pertama adalah dengan mengatasi masalah kemiskinan ekstrem.
Kedua, kata dia, dengan melakukan percepatan penurunan angka stunting, ketiga melakukan revitalisasi pendidikan dan juga pelatihan vokasi.
“Pada saat ini pemerintah terus berupaya memperkuat pendidikan vokasi dengan melakukan revitalisasi seperti yang tertuang dalam Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi,” katanya.
Menurutnya, pendidikan dan pelatihan vokasi sangat penting untuk mendukung program pembangunan sumber daya manusia di Tanah Air.
Selain itu, kata dia, upaya selanjutnya adalah pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mengentaskan masalah kemiskinan ekstrem salah satunya melalui pemanfaatan momentum bonus demografi di Indonesia.
“Dengan hadirnya bonus demografi tersebut maka angkatan kerja di Indonesia juga akan meningkat. Jika bonus demografi ini dimanfaatkan dengan baik maka akan berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta diharapkan berdampak positif juga bagi upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem,” katanya.
Sementara itu, Muhadjir juga mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen menghapuskan kemiskinan ekstrem enam tahun lebih cepat dari target SDGs di tahun 2030, menjadi tahun 2024
Menko mengatakan pemerintah menargetkan menghapuskan angka kemiskinan ekstrem dari empat persen menjadi nol persen pada 2024.
Terkait dengan hal tersebut, Muhadjir mengajak seluruh pihak terkait untuk berusaha keras dalam mewujudkan realisasi dari target penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Kita semua menyadari bahwa menghapuskan kemiskinan ekstrem merupakan tantangan yang sangat berat, untuk itu keterpaduan dan sinergi program serta kerja sama antarkementerian/lembaga diharapkan mampu melipatgandakan kekuatan untuk mewujudkan target tersebut,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
A. Hilmi