Mamuju, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meresmikan pembangunan renovasi Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Sulawesi Barat (Sulbar) di Kabupaten Mamuju, Senin (30/1/2023).
Wamentan menuturkan peresmian ini merupakan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memberikan pelayanan kekarantinaan pertanian yang prima usai gempa di Sulbar pada tahun 2021 lalu.
“Peresmian ini sebagai bentuk wujud komitmen Kementerian Pertanian dalam memberikan pelayanan prima telah mengupayakan rehab Gedung kantor baru Karantina Pertanian Sulawesi Barat pasca gempa tahun 2021,” katanya.
Usai meresmikan, Wamentan Harvick turut membuka Rapat Koordinasi Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) Komoditas Pertanian Sulbar. Ia mengatakan peran Strategis Kementan dalam mendukung percepatan pembangunan Pertanian di Sulawesi Barat (Sulbar) salah satunya dengan Program Gratieks.
Menurut Wamentan, Gratieks merupakan program unggulan Kementan kepada seluruh pemangku kepentingan (Stakeholder) agribisnis untuk melakukan gerakan bersama meningkatkan ekspor pertanian tiga kali lipat demi menopang perekonomian.
“Capaian ekspor komoditas pertanian Sulawesi Barat tahun 2022 sebesar Rp 5,61 Triliun, sedikit menurun 21,4 % dibanding tahun 2021 yang mencapai Rp 7,1 Triliun. Hal ini dikarenakan adanya wabah pandemi Covid-19 serta kebijakan sementara pemerintah yang melarang ekspor CPO,” ujar mantan Komisaris Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sulbar ini.
Wamentan menambahkan, Rapat Koordinasi ini guna mengevaluasi capaian pelaksanaan program dimaksud dan berharap dapat bersama-sama membangun pertanian Sulawesi Barat.
Tentu saja diperlukan sinergitas dan koordinasi serta selaras Pemerintah daerah dengan pemerintah pusat agar Program GRATIEKS ini lancar, sukses dan berhasil serta mampu mewujudkan Pertanian yang Mandiri, Maju dan Modern demi sebesar-besarnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Sulawesi Barat.
“Dalam kesempatan ini, saya mengajak jajaran pemerintah (stakeholder) di Sulawesi Barat, pelaku usaha dan petani/peternak untuk aktif dan partisipatif pada kegiatan ini agar kita mampu mencapai target kita bersama,” tuturnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik mengungkapkan bahwa daerahnya memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Tak hanya itu, ia menyebut jika Sulbar turut berkontribusi terhadap beras nasional yang selalu surplus.
Meski demikian, ia mengaku infrastruktur di daerahnya belum memadai untuk mendorong pemasaran hasil pertanian. Ia berharap Sulawesi Barat dapat dibangun pelabuhan yang dapat mengirim sejumlah komoditas pertanian ke wilayah Jawa.
“Sulbar ini memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Namun dukungan infrastrukturnya masih biasa-biasa saja. Kami berharap ke depan Sulbar memiliki pelabuhan yang dapat menghubungkan perdagangan ke wilayah Jawa dan sekitarnya,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh seluruh Bupati se-Sulawesi Barat, Wakapolda Sulbar Brigjen Pol Umar Faroq, serta seluruh pimpinan Forkopimda Sulbar lainnya.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi