Medan, Aktual.co —Rumah Sakit Permata Bunda, di Jalan SM. Raja Medan, diduga lalai dalam melayani pasien sehingga menyebabkan kematian pasiennya, Bilqis Ulfaira Azwandi (2). 
Paman korban Agus Salim mengatakan Bilqis adalah pasien yang dirujuk dari RS di Tebing Tinggi. Awalnya, dia mengalami bentolan di sekujur tubuh dan terpaksa dirujuk ke RS Permata Bunda. “Dirujuk kemari sejak kemarin Sabtu (23/5) kemarin,” ujar Agus, Kamis (29/5) malam.
Adanya dugaan kelalaian mencuat dari adanya permintaan rumah sakit untuk menandatangani pernyataan agar pasien dibawa ke ICU. “Sekitar jam 12.00 wib, saya diminta menandatangani pernyataan agar pasien dibawa ke ICU,” tutur Agus.
Namun hingga pukul 18.00 Wib, Bilqis ternyata tak juga dirujuk ke ICU. Akibatnya, Bilqis yang sudah dalam kondisi kritis akhirnya meninggal dunia sebelum dibawa ke ICU.
“Saya ditelepon dan ternyata bayi (Bilqis-red) sudah meninggal dunia. Dan ketika saya melihat bayi tersebut ternyata bayi masih di ruang anak dan tidak berada di ruang ICU,” ungkap dia.
Tidak profesionalnya RS Permata Bunda, kata Agus, juga terlihat dari kwitansi biaya perobatan selama di rumah sakit yang begitu mahal hingga mencapai Rp 2 juta. Padahal obat-obat yang selama ini diberikan ke pasien dibeli dari apotik.
“Kalau total tagihan Rp 12 juta itu di luar obat-obatan yang kita beli di apotik. Kalau kita total mencapai Rp20 jutaan lebih. Ke rumah sakit memang yang baru kita bayar Rp10 jutaan,” ucap Agus.
Keanehan lain dari pelayanan, sejak dirujuk selama seminggu pihak RS tidak memberitahukan penyakit pasien. “Setiap kita tanya mana medical record-nya, mereka minta dibayar dulu. Ini kan aneh, pasien kan belum keluar rumah sakit dan masih dirawat dan keluarga semestinya mengetahui keluarga apa penyakit pasien, karena itu hak. Setiap kita tanya perawatnya, jawabannya bayar dulu,” ujar Agus.
Atas kasus tersebut, dirinya juga akan melayangkan somasi kepada rumah sakit. “Ya, ini akan kita somasi. Saya akan tembuskan ke Gubernur, DPRD Sumut dan Menteri Kesehatan,” ucap dia.
Sementara itu, bayi Bilqis saat ini sudah dibawa kembali ke Kota Tebing Tinggi untuk dikebumikan oleh pihak keluarga.
Saat wartawan berupaya mengkonfirmasi ke pihak manajemen RSU Bunda, pengawai mengatakan Humas Permata tidak sedang berada di tempat. 

Artikel ini ditulis oleh: