Beranda Life Kesehatan Aplikasi PeduliLindungi Berubah Jadi Satu Sehat, Komisi IX Pertanyakan Keamanan Data

Aplikasi PeduliLindungi Berubah Jadi Satu Sehat, Komisi IX Pertanyakan Keamanan Data

Ketua BPKK DPP PKS Kurniasih Mufidayati, Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruri, Presiden Garuda Keadilan, Ketua Bidang Humas DPW PKS DKI Jakarta Zakaria mengunjungi tokoh lansia sekaligus memberikan bingkisan dan membacakan puisi untuk Hj. Fatmah (tengah/gamis hitam) Senin (21/12/2020), dalam rangka memperingati Hari Ibu 2020 yang jatuh pada Selasa (22/12/2020). 

Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti data kesehatan pribadi yang rentan terungkap dalam proses peralihan aplikasi PeduliLindungi ke Satu Sehat. Kurniasih menyebutkan aplikasi Satu Sehat yang terkoneksi dengan semua data rumah sakit dan menyimpan data rekam medik pasien yang bersifat rahasia, akan sangat rentan jika masuk dalam sebuah aplikasi.

Politisi PKS ini mengingatkan data rekam medis pasien bersifat rahasia sebagaimana diatur dalam UU Praktik Kedokteran dan UU tentang Rumah Sakit. Kurniasih khawatir keamanan data rahasia milik pasien tidak bisa terjaga sebagaimana mestinya lantaran tingginya kebocoran data yang kerap terjadi di Indonesia.

“Platform Satu Sehat jika benar merekam semua rekam medis pribadi, ini kan masuk kategori sangat privat sekali. Bagaimanapun hanya pasien yang berhak menerima informasi rekam medis miliknya, dan itu termasuk hak asasi. Ketika semua disatukan dalam satu platform Satu Sehat justru ada kekhawatiran kerentanan data lebih tinggi. Saat ini kita masih reses, jika masuk masa persidangan kita ingin Kemenkes mendetailkan persoalan ini,” kata Kurniasih dalam keterangan tertulis, Kamis (2/3) kemarin.

Menurut Kurniasih, PeduliLindungi dibuat untuk memantau perkembangan vaksinasi Covid-19 demi mengukur capaian tingkat kekebalan kelompok di saat pandemi. Namun saat aplikasi ini dikembangkan menjadi ke Satu Sehat, maka otomatis akan ada penambahan-penambahan fitur yang perlu dibicarakan lebih dahulu.

“Secara pribadi, jika perubahan PeduliLindungi menjadi Satu Sehat untuk memantau program nasional seperti vaksinasi atau imunisasi anak, ini bagus aja. Karena ini program nasional sehingga lebih mudah pemantauannya memakai Satu Sehat. Tapi dengan adanya data rekam medis pribadi dan terkoneksi dengan berbagai Fayankes serta laboratorium medis perlu dibahas dulu, apa tujuannya dan targetnya,” tegasnya.

Kurniasih juga mengingatkan hal mendasar yang perlu dikaji lebih jauh adalah terkait sistem keamanan data di Satu Sehat.

“Kita ingat PeduliLindungi pernah bocor, dan jika kini memuat data yang masuk kategori privat dan rahasia tentu catatannya lebih besar lagi. Apalagi ini data ratusan juta penduduk Indonesia, kita minta penjelasan detail tentang sistem proteksi data pribadi masyarakat dan data rekam medik masyarakat. Jangan sampai menimbulkan kekisruhan dan ketidakpercayaan masyarakat nantinya,” tutur dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Megel Jekson