Dewi Themis yang Menjadi Lambang Keadilan Hukum (Shutterstock)

Jakarta, aktual.com – Pada tanggal 23 Februari 2023 diadakan sebuah konferensi internasional dengan topik “Interaksi dan kerjasama dalam bidang perlindungan yang efisien atas hak asasi manusia dan kebebasan”.

Hal ini diselenggarakan sehubungan dengan peringatan 28 tahun pendirian lembaga Authorized Person of the Oliy Majlis (Parlemen Uzbekistan) Untuk Hak Asasi Manusia (Ombudsman) di Pusat Kongres Kompleks “Silk Road Samarkand” di kota Samarkand.

Tujuan utama dari acara yang didedikasikan untuk peringatan Ombudsman ke-28 ini adalah untuk bertukar pengalaman dengan Ombudsmen dari Negara-negara asing, lembaga-lembaga nasional, badan-badan negara yang kompeten dan organisasi internasional dalam memastikan hak asasi manusia dan kebebasan, memperkuat kerja sama dalam melindungi kepentingan kompatriot di negara asing.

Konferensi ini diselenggarakan oleh Authorized Person of the Oliy Majlis untuk Hak Asasi Manusia (Ombudsman) bekerja sama dengan Koordinator Proyek OSCE di Uzbekistan, Program Reformasi Hukum USAID. Konferensi ini dihadiri oleh perwakilan lembaga hak asasi manusia nasional, asosiasi internasional dan korps diplomatik dari sekitar 20 negara asing, termasuk ombudsmen Portugal, Serbia, Hungaria, Turkiye, Azerbaijan, Rusia, Thailand, Kerajaan Maroko, Kazakhstan, Tajikistan, Kyrgyzstan. Acara ini juga dihadiri oleh anggota Senat Oliy Majlis dan Deputi Legislative Chamber, perwakilan dari Pengadilan Konstitusi, Mahkamah Agung, Kantor Jaksa Agung, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keadilan, Pusat Nasional Republik Uzbekistan untuk Hak Asasi Manusia dan Sejumlah Organisasi Negara, Anggota Komisi di bawah Authorized Person of the Oliy Majlis untuk Hak Asasi Manusia (ombudsman), perwakilan dari lembaga masyarakat sipil, dan media massa.

Kata ombudsman dipahami di seluruh dunia sebagai “pembela hak asasi manusia”. Tugas utama ombudsmen adalah memberi informasi kepada pemerintah tentang masalah-masalah yang ada di masyarakat di bidang hak asasi manusia, berdasarkan analisis terhadap permintaan warga negara. Organisasi-organisasi yang relevan, yang mengikuti rekomendasi Ombudsman, meningkatkan efisiensi kegiatan mereka dengan menyingkirkan kekurangan-kekurangan dalam sistem yang ada. Saat ini, lembaga ombudsman telah diperkenalkan di hampir 180 negara di dunia.

Pada tanggal 23 Februari 1995, Uzbekistan menjadi salah satu Negara yang pertama di antara Negara-negara CIS yang diperkenalkan dengan lembaga Ombudsman. Selama beberapa periode terakhir, Authorized Person of the Oliy Majlis untuk Hak Asasi Manusia (Ombudsman) telah berperan penting dalam melindungi hak-hak dan kebebasan warga negara, termasuk yang diadakan di lembaga-lembaga tertutup dengan kebebasan bergerak yang terbatas. Lebih dari 20 memorandum kerja sama dengan lembaga-lembaga hak asasi manusia nasional di sejumlah negara asing telah ditandatangani. Ombudsman telah menjadi anggota asosiasi internasional seperti Internasional Ombudsman Institute, European Ombudsman Institute, Asian Ombudsman Association, Association of Turkic Speaking Countries and National Human Rights Institutions, dan Eurasian Ombudsman Alliance.

Selain itu, sejak 2022, sesuai dengan relevansi Keputusan Presiden Republik Uzbekistan, perwakilan regional dari Ombudsman telah memulai kegiatan mereka secara berkelanjutan. Hal ini memungkinkan untuk dengan cepat memastikan perlindungan warga negara, menghemat waktu dan biaya untuk kedatangan mereka di pusat, meninjau pengaduan sesegera mungkin di lokasi, dan meningkatkan jumlah kunjungan untuk pemantauan.

Konferensi Internasional dibagi menjadi beberapa sesi. Hal-hal yang dibahas pada sesi-sesi tersebut yaitu aspek topikal dari perlindungan hak-hak perempuan dan pemuda, para penyandang cacat, dan orang-orang yang ditempatkan di lembaga-lembaga pemasyarakatan, serta isu-isu kerja sama dua arah antara Ombudsman dengan badan-badan negara dan perwakilan masyarakat sipil.

Pada sesi pertama, para peserta acara internasional berkenalan dengan praktik-paktik terbaik dalam menghormati hak -hak perempuan, pemuda, serta memastikan minat mereka.

Tercatat bahwa memastikan peluang yang sama dalam pelaksanaan hak asasi manusia dan kebebasan, menciptakan kondisi yang memadai bagi para penyandang cacat adalah salah satu isu topikal. Dalam kegiatannya, Ombudsman memberikan perhatian khusus pada kebutuhan para penyandang cacat. Berdasarkan analisis kebutuhan, pada tahun 2022, atas inisiasi dari Ombudsman, studi pemantauan terhadap kondisi-kondisi yang dibuat untuk para penyandang cacat di tempat-tempat umum dan kepastian hak-hak tahanan (narapidana) yang tidak dapat bergerak secara bebas karena kecacatan mereka pun dipelajari, Parlemen dan otoritas negara yang relevan diberi informasi tentang kekurangan-kekurangan yang teridentifikasi.

Pada tahun 2022, Ombudsman dan kelompok-kelompok publik melakukan 381 kunjungan (76 pada tahun 2020, 177 pada tahun 2021) dalam rangka memantau tempat-tempat penahanan orang-orang dengan kebebasan bergerak yang terbatas. Mereka melakukan wawancara kolektif dan individual dengan lebih dari 6.000 narapidana (tahanan). Perwakilan publik dan media juga berpartisipasi dalam kunjungan pemantauan ini.

Sebagai bagian dari agenda tersebut, Ombudsmen negara Hungaria, Serbia dan Uthorized Person of the Oliy Majlis untuk Hak Asasi Manusia (Ombudsman) menandatangani memorandum kerja sama bilateral. Resolusi Samarkand pun diadopsi sebagai hasil dari Konferensi Internasional tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain