Jakarta, Aktual.co — Kota Jakarta kembali ‘meraih prestasi’ di level dunia. Jika sebelumnya dari hasil riset The Economist Intellegence Unit (EIU) Jakarta menjadi kota paling tidak aman di dunia dari 50 kota lain. Kini, survei yang dilakukan Indeks Stop-Start Magnatec Castrol menyebut Jakarta sebagai kota paling macet sedunia.
Lalu bagaimana reaksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi hasil survei yang dilansir Thrillist, Rabu 4 Februari 2015 tersebut?
“Emang iya (kemacetan Jakarta parah),” ujar dia, dengan nada datar saat ditemui di Balai Kota DKI, Rabu (4/2). 
Namun dia enggan disalahkan. Kemacetan Jakarta, kata dia, bukan merupakan kesalahannya sebagai Gubernur, namun lebih kepada sistem transportasi. 
Dia berdalih kemacetan di Jakarta baru bisa ditekan kalau sudah punya angkutan massal berbasis rel. “Kalau tidak punya sistem transportasi berbasis rel ya pasti macet,” ujar Ahok.
Bahkan, kota yang sudah menggunakan sistem transportasi berbasis rel pun belum tentu terbebas dari kemacetan. “Jepang yang punya (sistem transportasi berbasis rel) aja masih macet, apalagi kita,” kata dia.
Lagipula, kata mantan Bupati Belitung Timur ini, masalah kemacetan Jakarta tak hanya terjadi di era kepemimpinannya saja. Tapi jauh sebelum dia menduduki kursi Gubernur DKI. “Ini pekerjaan rumah DKI 30-40 tahun. Kita harus tahan saja, belum lagi yang ngeyel-ngeyel. Untung saya tensi masih bagus kalau nggak stroke saya(menghadapi kemacetan),” ujar dia.
Dari informasi yang dihimpun Aktual.co, dalam survei tersebut, pengemudi di Jakarta melakukan berhenti dan kembali berjalan dengan kendaraannya sebanyak 33.240 kali setahun. Atau jauh melebihi rata-rata pengemudi pada umumnya yaitu 18 ribu kali berhenti-jalan.
Dalam satu hari, pengemudi di Jakarta bisa melakukan ‘stop-start’ hingga 91 kali. Kata Indeks Stop-Start Magnatec Castrol, angka ini didapat dari pengguna navigasi TomTom yang dapat menghitung jumlah berhenti dan kembali berjalan, per kilometer.
Untuk kota di Indonesia, Jakarta tak sendiri. Ada Surabaya, Jawa Timur yang duduk di peringkat ke empat. Dengan angka stop-start 29.880 kali setahun. 
Hasil lengkap survei castrol sebagai berikut: 1. Jakarta, Indonesia – 33.2402. Istanbul, Turki – 32.5203. Mexico City, Meksiko – 30.8404. Surabaya, Indonesia – 29.8805. St. Petersburg, Rusia – 29.0406. Moskow, Rusia – 28.6807. Roma, Italia – 28.6808. Bangkok, Thailand – 27.4809. Guadalajara, Meksiko – 24.84010. Buenos Aires, Argentina – 23760.

Artikel ini ditulis oleh: