Jakarta, Aktual.co — Rencana pemerintah mengubah bantuan beras miskin (raskin) dari bentuk beras menjadi uang atau “e-money” perlu dipertimbangkan secara matang, kata Bupati Pamekasan Achmad Syafii di Pamekasan, Selasa (3/2).
“Kalau tujuannya untuk menekan penyimpangan dan penggelapan bantuan raskin, saya sangat setuju, karena faktanya bantuan raskin di Pamekasan selama ini memang masih banyak masalah,” katanya menjelaskan.
Hanya saja, pendataan penerima bantuan, perlu dikaji ulang, karena selama ini memang masih ada warga mampu yang terdata sebagai penerima bantuan.
Koordinasi pendataan dengan pemkab harus dilakukan, mengingat yang mengetahui kondisi masyarakat miskin yang sebenarnya adanya daerah.
Selain itu, kata bupati, pemerintah juga perlu memikirkan stabilisasi harga gabah, mengingat salah satu upaya pemerintah dalam pendistribusian bantuan dalam bentuk beras itu untuk menjaga stabilitas harga gabah.
Bupati khawatir, harga gabah akan anjlok, apabila nantinya terjadi perubahan distribusi bantuan raskin dari bentuk beras kedalam bentuk uang. “Pemerintah pusat tentunya harus memikirkan hal ini,” kata Achmad Syafii menjelaskan.
Ia juga menjelaskan, bantuan dalam bentuk uang sebenarnya akan memudahkan pola distribusi, karena tidak perlu melibatkan banyak orang, sebagaimana sistem distribusi bantuan raskin selama ini.
“Tapi yang perlu benar-benar diperhatikan adanya data penerima bantuan, dan kami di daerah tentu mendukung, apapun kebijakan pusat selama untuk kebaikan,” kata Syafii.
Artikel ini ditulis oleh:

















