Jakarta, Aktual.co —  PT KAI Commuter Jabodetabek menargetkan mengangkut 250 juta penumpang pada 2015 atau meningkat dari 2014 sebanyak 206 juta penumpang.

Direktur Operasional dan Pemasaran KCJ Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan mengoptimalkan penambahan frekuensi perjalanan pada siang hari.

“Tahun 2015 kami akan menambah 100 frekuensi kereta api, kita akan optimalkan penambahan siang hari, seperti Bogor-Jakarta Kota tidak ada jam kosong,” katanya  dalam konferensi pers di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (3/2).
Sepanjang 2014, dia mengatakan menambah 32 frekuensi perjalanan yang sebelumnya hanya 560 perjalanan per hari pada 2013 menjadi 757 perjalanan per hari hingga akhir 2014.

“Keseluruhan perjalanan tersebut diakomodasi dengan mengoperasikan 65 rangkaian per hari di wilayah Jabodetabek,” katanya.

Dia mengatakan KCJ juga telah melakukan sertifikasi untuk 18 rangkaian KRL yang terdiri dari 10 kereta dan 22 rangkaian KRL yang terdiri dari delapan kereta hasil program pengadaan pada 2013 dan 2014.

“Rangkaian baru tersebut digunakan untuk menambah perjalanan dan mengganti sejumlah rangkaian yang memerlukan perawatan dalam waktu panjang serta menambah jumlah ketersediaan rangkaian cadangan,” katanya.

Selain menambah perjalanan, lanjut dia, sebagian rangkaian yang telah dibeli pada 2013 dan 2014 juga digunakan untuk mengganti rangkaian KRL yang membutuhkan perawatan dalam waktu panjang.

Dia mencatat sepanjang 2014 jumlah gangguan sarana tercatat menurun hingga 46,61 persen.

Direktur Teknis John Robertho dalam kesempatan yang sama menyebutkan gangguan tersebut yang awalnya bisa mencapai lima hingga 10 gangguan setiap harinya menurun hingga tiga gangguan.

John mengatakan gangguan yang paling sering, yakni gangguan AC, sistem trase dan sistem pengereman.

“Kami ambil langkah-langkah perbaikan atau penggantian,” katanya.

Direktur Utama KCJ Tri Handoyo mengatakan kapasitas daya angkut juga diiringi dengan peningkatan pelayanan melalui pengembangan tiket elektronik (e-ticketing).

Tri menyebutkan transaksi nontunai mencapai 55,41 persen, sementara transaksi tunai 44,59 persen, untuk dengan kartu multitrip memenuhi porsi 60 persen dan single trip 40 persen.

“Pengembangan ini untuk mewujudkan target 1,2 juta penumpang per hari pada 2019,” katanya.

Sementara itu, penambahan armada sudah direncanakan hingga 120 armada pada tahun ini, sehingga pada 2019 mencapai 1.300 armada untuk mengangkut 1,2 juta penumpang.

Direktur Keuangan KCJ Oktavianus Berdikarianto menyebutkan belanja modal pada 2014 mencapai Rp200 miliar termasuk investasi.

Dia merinci Rp120 miliar didapat dari sindikasi dua pinjaman KAI sebagai KCJ untuk membeli kereta sementara Rp80 miliar dari internal.

Anggaran belanja modal tersebut digunakan untuk pengembangan sarana dan prasaran jabodetabek, penertiban stasiun dan lainnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid