Pongki Nangolngolan. H (Pranata Humas Ahli Muda Kementerian Perdagangan RI)

Pelaksanaan dalam sebuah manajemen terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu: Pengorganisasian (organizing) yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang diperlukan; Penyusunan (staffing) yang berkaitan dengan penempatan orang pada pekerjaan yang harus dilakukan; Pengarahan (directing) yang berkaitan dengan cara melakukan tindakan; Pengawasan (controlling) yang berkaitan dengan koreksi atas kekeliruan dalam menjalankan tindakan.

Penilaian (evaluating) untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan (Iriantara, 2010). George Terry (dalam Iriantara, 2010) menjelaskan, pengorganisasian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dan menyusun semua sumber daya yang diisyaratkan dalam rencana sehingga kegiatan mencapai tujuan yang sudah ditetapkan bisa dilaksanakan dengan baik.

Menurut Djudju Sudjana (dalam Iriantara, 2010), pengorganisasian dilakukan dengan langkah, di antaranya: Penentuan tugas pekerjaan yang akan dilakukan dengan mempertimbangkan kebijakan dan aturan yang berlaku; Memilah-milah pekerjaan dengan pengelompokan tugas; Menentukan pembagian batas-batas tugas pekerjaan; Penyusunan organisasi dan personil; Penetapan prosedur, metode, dan teknik kegiatan yang cocok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Penyusunan sumber daya manusia dilakukan setelah pengorganisasian. Penyusunan dilakukan berdasarkan dua pendekatan yaitu kuantitas dan kualitas sumber daya manusia.

Pendekatan kuantitas berdasarkan kepada berapa banyak sumber daya manusia yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Pendekatan kualitas berdasarkan kepada kualifikasi atau kapabilitas yang diperlukan untuk mengisi kelompok tugas (Iriantara, 2010).

Pengarahan merupakan tahapan yang dilakukan setelah pengorganisasian dan kelompok tugas sudah terisi oleh tenaga yang kualifikasinya sesuai dengan kebutuhan.

Pengarahan bertujuan untuk mengkoordinasikan bagian-bagian tugas agar tetap berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Fungsi pengarahan adalah agar orang-orang yang terlibat tidak sampai kehilangan arah dalam mencapai tujuan program atau kegiatan. Pengarahan dilakukan dengan memberikan koreksi dan motivasi untuk bekerja lebih baik.

Pengarahan bisa dilakukan dalam bentuk formal seperti pada rapat koordinasi. Dan bentuk informal seperti pada saat makan bersama (Iriantara, 2010).

Pengawasan merupakan bagian dalam proses manajemen yang berfungsi untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilakukan, menilai pekerjaan, dan mengoreksi bila diperlukan dengan maksud agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana. Tujuan pengawan adalah untuk mengusahakan apa yang direncanakan bisa menjadi kenyataan (Manullang, dalam Iriantara, 2010: 138).

Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan yang ditetapkan tercapai atau tidak, dan untuk menilai apakah kegiatan berjalan sesuai dengan rencana.

Penilaian dilakukan dengan membandingkan antara hasil nyata dengan hasil yang diharapkan.

Evaluasi bisa dilakukan pada kegiatan tengah berjalan, atau pada akhir kegiatan. Tujuan penilain sebagai upaya untuk melakukan tindakan perbaikan (Manullang, Iriantara, 2010).

Walter K. Lindenmann (dalam Iriantara, 2010: 152), membagi empat komponen dalam pengukuran dan evaluasi program PR, yaitu: Menetapkan tujuan dan objektif spesifik yang bisa diukur, yaitu dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dan sumber daya yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan; Mengukur keluaran PR, yaitu hasil yang dicapai dari suatu program secara langsung dan berjangka pendek, baik secara kuantitatif (jumlah siaran pers) maupun kualitatif (menilai pemberitaan secara baik dan buruk); Mengukur dampak PR, yaitu mengukur terjadinya perubahan sikap, pendapat dan perilaku, tahap ini lebih sulit dan memerlukan biaya; Mengukur dampak bisnis dan atau organisasi, yaitu mengaitkan dampak program dengan dampak pada organisasi, karena program PR adalah bagian dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Djudju Sudjana (Iriantara, 2010) membagi pendekatan evaluasi kepada: Evaluasi untuk pengambilan keputusan; Evaluasi pada bagian tertentu dari program; Evaluasi jenis data dan efektivitas; Evaluasi atas proses evaluasi; Evaluasi pencapaian tujuan yang menilai tujuan program apakah tercapai atau tidak; Evaluasi atas hasil dan dampak yang menilai dari dampak program.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano