Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa impor minyak mentah dari Sonangol EP yang saat ini ditugaskan kepada Integrated Supply Chain (ISC)-Pertamina merupakan pelimpahan pekerjaan dari PT Pertamina Trading Energy Ltd (Petral), mengingat fungsi pengadaan sendiri saat ini telah dialihkan ke ISC-Pertamina.
“Sonangol itu kan eks kerjasama Petral-PES. ISC hanya melanjutkan. Artinya begitu kita ganti ISC Januari kemarin, bukan berarti langsung tender untuk besok,” kata Direktur Pemasaran PT Pertamina Achmad Bambang saat ditemui di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/2).
Ia menjelaskan, tender yang dilakukan saat ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tiga bulan ke depan. “Nah Petral itu sudah tender sampai juni. Jadi yang sekarang kita mau ambil itu adalah tender hasil Petral,” jelasnya.
Terkait diskon dari Sonangol, menurutnya itu merupakan dua hal yang berbeda. Sementara dalam hal ini, impor minyak dari Sonangol adalah hasil tender normal.
“Nah kalau bicara diskon itu dua hal yang berbeda. Saya sudah sampaikan diskon itu terkait MoU. Yang diskon 10 persen + 5 persen itu kan kaitannya dengan MoU,” ujarnya.
“MoU-nya itu apa, kerjasama di upstream, kerja sama di pengolahan sama trading, dalam bentuk joint venture. Kalau joint venture nya belum terjadi yah tender biasa,” tutupnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pernyataan pemerintah jika kerjasama dengan Sonangol akan memberikan keuntungan berupa diskon sebesar USD 15/barel, ternyata dibantah oleh Sonangol tidak ada pemberian diskon tersebut yang tercantum dalam surat balasan Sonangol Asia ke pemerintah.
Grup Sonangol adalah kongsi lama Surya Paloh. Sonangol ini dikuasai oleh oleh konglomerasi China yang diketahui bernama Sam Pa. Sam Pa dianggap media-media Barat sebagai pemilik CIF. Di Angola, tangannya melalui China Sonangol. Dan Sam Pa ini memiliki koneksi sangat kuat dengan para kepala negara di Afrika dan Amerika Latin.
Kritikan tajam terkait kerjasama itu muncul dari berbagai kalangan, termasuk dari akademisi. Seperti pakar energi dari Universitas Indonesia, Prof. Iwa Garniwa menilai pemerintah telah melakukan kebohongan publik terkait kerjasama Goverment to Goverment dengan Sonangol EP.
Pasalnya, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Sudirman Said sebelum kontrak ditandatangani sudah melakukan pencitraan ke publik dengan mengatakan ada diskon USD15bbl atau penghematan Rp30 miliar per hari.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















