Jakarta, Aktual.co —   Tender ‘Crude oil’ perdana yang dilakukan oleh Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina prosesnya terkesan sangat tertutup. Informasi yang diterima mengungkapkan bahwa pemenang tender minyak mentah tersebut yaitu Socar dengan minyak mentah Azeri sebesar 2 juta barel dan Vitol dengan minyak mentah Nigeria sebesar 2 juta barel. Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean.

Menurutnya, proses yang dulu dijanjikan oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) agar ISC dalam tugas pengadaan minyak mentahnya terbuka dan transparan sepertinya jauh dari harapan.

“Publik sangat sulit mengawasi proses ini dan bahkan anggota DPR dan DPD RI bersuara keras agar ISC membuka ke publik tentang proses tender yang sudah dilakukan. Siapa peserta tender, syaratnya apa, spesifikasinya seperti apa, tata caranya bagaimana, tender terbuka atau tertutup, semua serba tidak jelas, tidak ada transparansi dalam proses ini,” ujar Ferdinand kepada Aktual.co melalui pesan singkatnya, Jakarta, Senin (2/2).

Bahkan, lanjut dia, ISC telah memenangkan peserta tender yang harganya lebih mahal 6 sen dolar per barel dari penawar di bawahnya.

“Ini aneh bagi kami, kenapa penawar yang harganya lebih tinggi bisa dimenangkan,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka