Jakarta, Aktual.com – Badan Geologi Kementerian ESDM berharap warga mewaspadai awan panas guguran Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
“Dalam laporan evaluasi periode 9 – 15 Juni 2023, data seismik menunjukkan bahwa aktivitas gempa guguran masih terekam tinggi,” sebut sebut Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto dalam evaluasi mingguan Gunung Karangetang yang dibagikan Pos PGA Karangetang dalam grup percakapan, di Manado, Rabu (21/6).
Pada periode tersebut, Badan Geologi merekam sebanyak 581 kali gempa guguran, selain gempa-gempa lainnya.
Awan panas guguran pada periode ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran ke arah selatan yaitu Kali Kahetang dan Kali Batuawang.
“Waspadai adanya awan panas guguran dimana kubah lava lama masih ada di puncak yang sewaktu-waktu dapat rubuh bersamaan dengan keluarnya lava,” ujarnya.
Dia menyebutkan karakteristik awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang gugur atau longsor.
Sugeng mengatakan erupsi efusif Gunung Karangetang masih terjadi, lava keluar dari bagian barat daya, kawah utama mengarah ke Kali Batang, Timbelang dan Beha barat sejauh 1.000 meter. Sedangkan yang ke arah selatan masuk ke Kali Batuawang dan kali Kahetang dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter.
“Kejadian erupsi efusif masih terus terjadi, dari data visual tampak aktivitas luncuran lava masih terkonsentrasi ke arah barat daya dan selatan dengan jarak luncur maksimum sekitar 1.500 meter dari kawah utama,” katanya.
Badan Geologi pada 26 April 2023 menurunkan statusnya menjadi Waspada level II setelah dinaikkan pada 8 Februari 2023, tak berselang sebulan, tanggal 19 Mei 2023 kembali menaikkan statusnya menjadi Siaga level III.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu