Ilustrasi- Pasukan Israel meledakkan rumah penyerang militan Palestina Yahya Mari, di Qarawat Bani Hassan di daerah Tepi Barat yang diduduki Israel.

Kuala Lumpur, aktual.com – Malaysia mengutuk keras setiap tindakan agresif dan pembunuhan warga sipil dan menyerukan semua langkah yang diperlukan untuk melakukan de-eskalasi di wilayah Tepi Barat, Palestina.

Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia dalam keterangan pers terbarunya yang diakses di Kuala Lumpur, Sabtu (24/6), mengungkapkan keprihatinan atas munculnya insiden mematikan di Tepi Barat yang membuat banyak nyawa melayang dan menyebabkan lainnya terluka.

Bentrokan di Jenin pada 19 Juni 2023 lalu secara langsung berasal dari serangan terbaru pasukan Israel terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.

Tindakan itu secara terang-terangan mengabaikan dan tidak menghormati hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional, ujar KLN.

Malaysia menyerukan komunitas internasional untuk menuntut Israel menghentikan semua tindakan provokatif, aksi sepihak dan kebrutalan yang tidak putus-putus terhadap warga sipil tidak bersalah demi perdamaian dan stabilitas.

KLN mengatakan Malaysia berdiri teguh dengan posisi pada prinsip bahwa Palestina layak mendapatkan haknya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, berdasarkan perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Anadolu melaporkan, seorang gadis remaja Palestina meninggal karena luka-luka akibat serangan militer Israel di Kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (21/6).

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa Sadil Turkman (15) ditembak di kepala selama serangan Israel pada Senin (19/6).

Sadil dinyatakan meninggal dunia dan menjadikan korban tewas akibat serangan Israel menjadi tujuh orang.

Sedangkan 91 orang dilaporkan terluka, termasuk di antaranya 23 orang dalam kondisi kritis.

Serangan Israel di Jenin memicu gelombang kecaman dari beberapa negara, termasuk Turki, Mesir, Yordania, Qatar dan Uni Eropa.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain