Mina, Aktual.com – Anggota Komisi VIII DPR John Kenedy Aziz, yang juga sebagai Anggota Timwas Haji DPR berkesempatan mengunjungi Maktab no.54, kloter 02 Kabupaten/Kota Pariaman dan Kota Padang. Ada sejumlah keluhan yang ia terima dari para calon Jemaah Haji, mulai Dari Kepanasan di Muzdalifah karena bus telat, AC Mati, Overcapacity Tenda Dan Toilet Kurang.
“Saya melihat secara langsung, bagaimana perkembangan Jemaah Haji setelah tragedi Muzdalifah. Mendengarkan cerita dari para Jemaah Haji, kita merasa perihatin bahwa mereka jam 2 siang panas-panasan masih berada di Musdalifah. Bahkan disana tidak ada makanan, serta minuman dan tidak ada suatu kepastian kapan Jemaah Haji akan sampai di Mina. Alhamdulilah sebagian besar sehat, tapi ada yang masih diinfus dan saya ikut berduka cita ada satu orang yang meninggal dari insiden tersebut,”ujar John saat mengunjungi sejumlah Maktab di Mina, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (29/6).
Kemudian, Lanjut Politisi F-Golkar ini, dipertendaan ada keluhan soal Ac yang mati selama dua hari mereka tinggal. Selain itu, ada keluhan mengenai tenda yang overcapacity, misalnya untuk 100 orang atau 200 orang, tapi diisi satu setengah kali lipatnya.
“Sehingga mengakibatkan para Jemaah Haji itu nongkrong-nongkrong dan tidur-tiduran di gang-gang kecil ini. Bahkan, ada yang kemudian kita lihat, mereka membuat tenda darurat yang diisi dengan kasur. Lalu, disetiap tenda ada yang kasurnya sudah lengkap tetapi banyak juga kasurnya yang kurang,”terang John.
Legislator Dapil Sumbar II ini menambahkan, mengenai masalah kekurangan toilet, itu rata-rata para Jemaah harus antre selama 1 sampai 2 jam. Bahkan, ada yang sampai mengeluarkan hadas karena sudah tidak tahan di pakaiannya.
“Nah, ini tentu menjadi perhatian kita, tadi kami melihat bahwa banyak sekali toilet-toilet itu panjang antreannya oleh para Jemaah Haji. Yang seterusnya adalah mengenai harapan mereka dari Mina ini kembali ke hotel. Berharap, supaya busnya yang akan mengantar ke Hotel di Masjidil Haram tepat waktu dan tidak over time lagi,”harap John.
John menegaskan, untuk pemerintah, saran-saran dari rakyat maupun Anggota DPR harus betul -betul diperhatikan. Setiap rapat kami di DPR yang menyerap aspirasi dari masyarakat selalu kami sampaikan kepada pemerintah.
“Bahkan terakhir kita rapat dengan pemerintah yang dihadiri oleh menteri. Itu sudah kita sampaikan rekayasa resiko-resiko seumpanya tiba -tiba terjadi, seperti insiden di Musdalifah kemarin. Dan kita berharap supaya antara DPR dengan pemerintah dapat bersinergi bersama -sama untuk memecahkan masalah -masalah mengenai pemberangkatan atau pelaksanaan ibadah haji,”imbuh John.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano