Beirut, Aktual.co —Ketegangan antara Hizbullah di Lebanon dan Israel mereda. Ucapan Hizbullah yang tidak akan melakukan serangan, bukan berarti mereka tidak siap lawan Israel. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan mereka tidak ingin berperang dengan Israel. Tetapi Nasrallah menegaskan mereka siap untuk bertempur ‘di mana saja dan kapan saja’.

Berbicara kepada para pendukungnya lewat video yang diunggah secara online, Nasrallah memperingati enam pejuang Hizbullah dan seorang jenderal Iran yang tewas di Suriah pada 18 Januari 2015 lalu. Mereka tewas serangan udara Israel, sebuah serangan yang disebutnya ‘kejahatan pembunuhan’.

Hizbullah membalasnya dengan meluncurkan sebuah roket terhadap konvoi kendaraan militer Israel di perbatasan Lebanon-Israel pada Rabu (28/1). Serangan ini menewaskan dua tentara Israel. Israel membalasnya dengan serangan udara dan tembakan artileri. Seperti dilansir dari VOA Indonesia, Sabtu (31/1/2015), serangan balasan dari Israel justru menewaskan seorang tentara Spanyol yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Anehnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Iran atas insiden Rabu itu. Pertempuran ini sendiri merupakan pertempuran paling sengit disana sejak perang 2006 antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran. Netanyahu pun mengatakan Israel akan terus membela diri atas segala ancaman dari jauh maupun dekat.