Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana (kanan) saat bertukar cenderamata usai menerima kunjungan Duta Besar Sri Lanka Jayanath Colombage, di ruang delegasi, Gedung Nusantara III, Jumat (7/7/2023). dpr.go.id

Jakarta, Aktual.com – Wakil ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menerima kunjungan Duta Besar Sri Lanka Jayanath Colombage, di ruang delegasi, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Jumat (7/7/2023). Dalam kunjungan ini kedua belah pihak membicarakan beragam persoalan mulai ekonomi, pendidikan, dan Sri Lanka juga ingin menjangkau dalam bidang-bidang lainnya serta berupaya meningkatkan kerja sama bilateral. Apalagi lokasi Sri Lanka secara geografis dekat dengan Indonesia, tidak jauh dari Pulau Sumatera.

“Yang pertama dan utama bahwa kerjasama bilateral antara Indonesia dan Sri Lanka tentu harus kita tingkatkan. Karena mereka adalah negara yang berada di kawasan Asia Selatan, dan memang kalau dilihat dan kita kecilkan Samudra Hindia atau Samudra Indonesia, negara mereka itu bertetangga dengan kita jadi sangat dekat dengan kita salah satunya Pulau Sumatera,” jelas Putu.

Dalam kesempatan tersebut, Politisi Fraksi Partai Demokrat ini menjelaskan kepada Sri Lanka agar produksi Kelapa Sawit Indonesia bisa diterima di negaranya. “Intinya kita yakinkan bahwa sawit kita sudah pada konsep yang betul-betul terkawal dengan konsep berkelanjutan dan mereka memahami. Duta besar juga menyampaikan memang banyak bad publicity tentang sawit kita. Tetapi dia akan mencoba untuk berdiskusi di negaranya agar sawit kita bisa masuk ke Sri Lanka,” papar Putu.

Tak hanya Kelapa Sawit, kedua belah pihak juga membicarakan tentang pekerja migran, khususnya yang bekerja dalam bidang pariwisata dan perhotelan (hospitality). Putu meminta agar para pekerja migran bisa mendapatkan hak yang sesuai. Dia juga telah berbicara dengan berbagai media dan di sini BKSAP ingin meyakinkan, agar Duta Besar Sri Lanka bisa memastikan perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan pekerja migran betul-betul memberikan hak-hak pekerja.

“Kita menemukan satu komitmen bersama dan itu tentu akan di-sounding oleh beliau secara langsung, dan akan diurus oleh beliau untuk memastikan bahwa semua pekerjaan migran kita, khususnya di Sri Lanka itu betul-betul mendapatkan haknya juga. Baik suasana kerja dan tempat kerja yang sesuai dan tentu yang betul-betul sesuai dengan janjikan,” ungkap Putu.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano