Menteri Suharso Monoarfa Memaparkan Strategi Multilateral Efektif untuk Wujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)
Menteri Suharso Monoarfa Memaparkan Strategi Multilateral Efektif untuk Wujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)

Jakarta, Aktual.com – Dalam sebuah acara Side Event High-Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development 2023 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia bersama Swedia sebagai co-chair Global Partnership for Effective Development Cooperation (GPEDC) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, menyoroti urgensi solidaritas global melalui multilateralisme yang efektif dan inklusif.

Dengan penuh tekad, Menteri Suharso menyampaikan strategi yang efektif dalam memperkuat kerja sama multilateral guna mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Ia mengungkapkan fakta yang mengejutkan bahwa hanya sekitar 12 persen dari 140 target SDGs yang berjalan sesuai rencana, menyiratkan urgensi tindakan bersama untuk mengatasi tantangan global yang melampaui batas-batas negara.

“Pandemi COVID-19 telah menyisakan tantangan besar bagi isu pembangunan, bahkan menambah jumlah orang yang dikategorikan sebagai kemiskinan ekstrem hingga mencapai 93 juta orang pada tahun 2020,” ujar Menteri Suharso dalam acara tersebut.

Sebagai salah satu upaya dalam menghadapi dampak pandemi dan mempercepat implementasi SDGs, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Vaccine Alliance (Gavi) untuk memastikan akses ke berbagai vaksin demi melindungi kesehatan penduduknya.

Tak hanya itu, Indonesia juga membuktikan komitmennya dalam mewujudkan tujuan pembangunan dengan berhasil mengidentifikasi 361 proyek kolaboratif melalui Presidensi G20 Indonesia 2022. Proyek-proyek tersebut mencakup berbagai bidang, seperti kesehatan, ekonomi digital, dan transisi energi, yang diyakini dapat berkontribusi signifikan dalam mewujudkan SDGs.

Sebagai co-chair GPEDC, Indonesia menekankan pentingnya pendekatan Kemitraan Multi-Pihak/Multi-Stakeholder Partnership dalam mencapai tujuan pembangunan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, pendekatan ini dianggap dapat memobilisasi sumber daya dan solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah yang kompleks.

“Kerja sama multilateralisme yang efektif adalah kunci dalam menghadapi tantangan global yang kompleks, seperti bencana nasional, krisis kemanusiaan, pandemi, dan situasi darurat global lainnya,” tegas Menteri Suharso.

Dalam rangka memastikan implementasi yang tepat dan akuntabilitas kolektif, Proses Pemantauan Global GPEDC menjadi sumber data resmi dan bukti komitmen efektivitas untuk SDGs. Proses pemantauan ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan tujuan pembangunan, terutama dalam mencapai Tujuan 5 (Kesetaraan Gender) dan Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Menteri Suharso Monoarfa mengakhiri paparannya dengan menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat kemitraan multi-pihak di tingkat global melalui peran co-chairmanship mereka di GPEDC. Platform ini diharapkan dapat menyatukan beragam aktor pembangunan melalui pendekatan yang berlandaskan prinsip, membangun kepercayaan, dan mendorong tindakan kebijakan yang progresif di negara-negara anggota.

Dengan strategi efektif dan pendekatan kemitraan yang inklusif, Menteri Suharso Monoarfa optimistis bahwa solidaritas global yang kuat akan mewujudkan Sustainable Development Goals, membawa dunia menuju masa depan yang berkelanjutan dan lebih baik bagi seluruh umat manusia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Rohadi M Raja