Depok, Aktual.com – Komunitas Pembaca dan Penulis Puisi Indonesia (Poetry Reading dan Writing Society of Indonesia/PRWSI) di Universitas Indonesia (UI) memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk pembacaan puisi secara berkesinambungan pertama oleh guru besar dan alumni perguruan tinggi.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas di Depok, Minggu, Pendiri MURI Jaya Suprana menyerahkan penghargaan tersebut kepada Ketua dan Pengurus PRWSI pada 13 Juli 2023 di Galeri MURI Jakarta.
Ketua PRWSI Prof. Riri Fitri Sari menyampaikan bahwa pengajuan permohonan untuk memperoleh rekor MURI ditujukan untuk mendokumentasikan perjalanan kebersamaan akademisi UI dalam berkomunikasi melalui puisi.
“Pemerolehan Rekor MURI ini juga dijadikan sebagai penyemangat PRWSI untuk berkegiatan yang lebih terencana dan berkualitas,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa pembentukan komunitas bermula dari kegiatan membaca puisi karya Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (SDD) pada Juli 2020.
Ketika itu, sebanyak 20 guru besar dan 10 dosen UI membacakan puisi karya SDD secara bergiliran di ruang virtual melalui zoom.
Kegiatan pembacaan puisi di ruang zoom (Zoom Poetry Reading/ZPR) tersebut kemudian berlanjut. Sejak kegiatan perdana pada 25 Juli 2020 sampai 8 Juli 2023, telah digelar 37 ZPR.
PRWSI kemudian dibentuk untuk mewadahi komunitas pencinta puisi yang meliputi guru besar, dosen, dan alumni UI.
Selain membacakan puisi karya penyair yang sudah terkenal, anggota komunitas selanjutnya juga membacakan puisi-puisi karya sendiri dalam ZPR.
“Komunitas ini terus dibangun sebagai ruang untuk mengekspresikan ide, perasaan, kegelisahan, harapan dengan bahasa puisi,” kata Ade Solihat, Wakil Ketua PRWSI.
“Selain dirasakan memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepada individu yang berpuisi, juga dapat menjalin kohesi sosial, terutama dalam membincangkan Indonesia,” katanya.
Pendiri MURI Jaya Suprana berharap PRWSI tidak cepat berpuas diri dan mendorong PRWSI untuk berpuisi bersama dengan elemen masyarakat maupun pemerintahan.
“Mungkinkah PRWSI berpuisi dengan para koruptor, dengan para anggota DPRD, atau tokoh-tokoh politik?” tanya Jaya Suprana.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rohadi M Raja