SAINT PETERSBURG, Aktual.com – Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengungkapkan kelompok tentara bayaran Wagner ‘gatal’ untuk memulai petualangan mereka di Polandia.

Hal itu diungkapkannya kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, Minggu (23/7/2023) waktu setempat, seraya mengungkapkan betapa pusingnya dia karena harus menahan para legiun Wagner.

Sebuah video yang diposting di Twitter oleh Anton Gerashchenko, seorang penasihat menteri dalam negeri Ukraina, menunjukkan, bahwa Lukashenko berkata,” Mereka (pasukan Wagner)meminta untuk pergi ke Barat: ‘Izinkan kami,’ kata Lukashenko.

‘Saya berkata,’ Mengapa Anda ingin pergi ke barat? Jadi mereka berkata, “Kami mengontrol apa yang terjadi: ayo bertamasya ke Warsawa dan Rzeszow,” mengacu pada ibu kota Polandia dan pusat militer utama negara itu.

Sebagai informasi, kelompok Wagner diasingkan ke Belarusia setelah kudeta yang gagal untuk menggulingkan presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun, menurut kantor berita CNN, Presiden Belarusia itu diyakini hanya bercanda dengan mitranya dari Rusia soal rencana Grup Wagner tersebut.

Dalam pembicaraannya dengan Putin, Lukashenko menuturkan bahwa Rzeszow sangat menjengkelkan para tentara Wagner.

Menurut Lukashenko, mereka tahu bahwa suplai kendaraan dan peralatan militer Ukraina berasal Rzeszow. Wagner berkesimpulan bahwa “Rzeszow adalah masalah”.

“Tentu saja, saya menahan mereka, seperti yang telah kami sepakati, di Belarus tengah, saya tidak ingin memindahkan mereka, karena semangat mereka rendah, dan, saya ingin memberikan penghargaan, mereka tahu apa yang terjadi di sekitar Negara Persatuan.”

Dalam pertemuan itu, Lukashenko juga memberitahu Putin tentang pergerakan pasukan Polandia.

Saat ini pasukan Polandia berada di 40 kilometer dari kota Berst di Belarusia. Polandia juga telah membuka pusat perbaikan tank Leopard.

Sebuah lapangan terbang telah diaktifkan di Rzeszow, tempat Amerika dan yang lainnya mengerahkan kendaraan mereka.

“Saya akan menjelaskan mengapa saya ingin menarik perhatian Anda pada masalah ini, meskipun saya ingin menekankan: Anda menempatkan ini dengan sangat tepat dan benar di Dewan Keamanan.”

Meski dinilai sebagai candaan Presiden Belarusia, Polandia sendiri telah mengantisipasi setiap pergerakan pasukan Wagner.

Pekan lalu, Komite Keamanan Polandia memutuskan untuk memindahkan unit militernya dari Barat ke wilayah perbatasan Timur dekat Belarusia.

Kabar itu diungkap oleh Sekretaris Negara Polandia, Zbigniew Hoffmann, dalam sebuah pernyataan yang dilaporan kantor berita pemerintah PAP pada Jumat (21/7/2023) lalu.

Menurut Hoffmann, latihan bersama tentara Belarusia dan Wagner merupakan tindakan provokasi. Pihaknya akan terus mengamati pergerakan mereka.

“Komite menganalisis kemungkinan ancaman, seperti dislokasi unit Grup Wagner. Oleh karena itu, Menteri Pertahanan Nasional dan Ketua Komite, Mariusz Blaszczak, memutuskan untuk memindahkan formasi militer ke timur Polandia,” kata Hoffmann, seperti dimuat US News.

Pada Kamis (20/7), Kementerian Pertahanan Belarusia mengumumkan latihan militer bersama dengan Wagner dilakukan di lokasi yang hanya beberapa mil dari perbatasan Polandia yang merupakan anggota NATO.

Orang-orang yang tinggal di dekat perbatasan Polandia dengan Belarus mengaku telah mendengar suara tembakan dan helikopter setelah Grup Wagner Rusia tiba untuk melatih pasukan khusus Belarusia.

Putin Ultimatum Polandia

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan Polandia yang menyuarakan keprihatinan tentang penempatan tentara Wagner di dekat perbatasan Belarusia dan Polandia.

Dalam pidatonya, Vladimir Putin juga mengatakan ada informasi intelijen Rusia yang menyebut adanya rencana unit Polandia-Lithuania yang akan ditempatkan di Ukraina barat.

“Tapi, sejauh menyangkut Belarusia, itu adalah bagian dari Negara Persatuan. Melepaskan agresi terhadap Belarusia berarti agresi terhadap Federasi Rusia,” kata Vladimir Putin saat berpidato dalam acara Dewan Keamanan Kremlin di Moskow, Jumat (21/7/2023).

“Kami akan menanggapi ini dengan segala cara yang kami miliki,” lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, Polandia menyangkal ambisi untuk menguasai Belarusia atau Ukraina.

Stanislaw Zaryn, Wakil menteri koordinator layanan khusus Polandia, mengatakan Vladimir Putin hanya menyebarkan propaganda palsu.

“Kebosanan yang menyedihkan dari Kremlin, sekali lagi mengulangi kebohongan tentang Polandia dan mencoba memalsukan kebenaran tentang perang melawan Ukraina,” kata Stanislaw Zaryn, Jumat (21/7/2023).

Ia juga mengatakan, Vladimir Putin menyebarkan tuduhan palsu dengan merevisi sejarah.

“Vladimir Putin juga menggunakan revisionisme sejarah lagi untuk menyebarkan tuduhan palsu terhadap Polandia,” lanjutnya, dikutip dari The Guardian.

Perang Berpotensi Meluas

Jika akhirnya Wagner benar menyerang Polandia, perang berskala besar diprediksi bisa pecah lantaran Polandia adalah anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara alias NATO.

Warsawa bisa mengaktifkan klausul keanggotaan NATO yang menyebutkan serangan terhadap satu anggota sama dengan serangan terhadap seluruh anggota pakta pertahanan.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan