Jakarta, Aktual.com – Co Founder Forum Intelektual Muda, Muhammad Sutisna mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut pemilu adalah pesta demokrasi dan mengharapkan tidak ada lagi ujaran kebencian hingga fitnah pada Pemilu 2024 di peringatan Harlah PKB ke-25 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah pada Minggu (23/7) lalu.
Sutisna saat dihubungi awak media di Jakarta, Selasa (25/7), mengatakan apa yang diucapkan oleh mantan Gubernur DKI tersebut patut diilhami dengan baik sebagai rakyat.
“Karena pernyataan tersebut bukanlah tanpa sebab, berkaca dari pemilu-pemilu sebelumnya yang diwarnai dengan hoax, fitnah, serta ujaran kebencian membuat stabilitas bangsa terancam efek dari perbedaan pilihan politik,” katanya.
Apalagi, tambah Sutisna, dalam melihat kondisi hari ini potensi polarisasi tersebut sudah mulai nampak dipermukaan seperti adanya disinformasi atau hoaks untuk mendiskreditkan dan mendelegitimasi pihak tertentu.
“Padahal bila kita cermati pernyataannya Presiden bahwasanya Pemilu itu adalah pesta demokrasi, yang namanya pesta harusnya rakyat itu bersenang. Namun yang ada rakyat malah dilanda kegelisahan dan pertengkaran. Tentu ini menjadi alarm berbahaya bagi kita semua untuk lebih waspada,” ujar alumni Pascasarjana Universitas Indonesia yang konsen dalam dunia intelijen dan keamanan.
Sutisna mengatakan, dalam melihat hasil survey yang diliris LSI Denny JA terkait
kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai 90 persen, tentunya pemilu 2024 nanti tidak perlu adanya gesekan seperti yang terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Sebab, lanjut dia, Presiden yang akan terpilih nanti, sangatlah mudah tinggal meneruskan dan menjaga apa yang sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
“Oleh karena itu kita sebagai masyarakat untuk sama sama memperkuat urat kebangsaan agar kita bisa betul betul menjaga integrasi sosial demi persatuan dan kesatuan untuk terhindar dari segala macam perpecahan,” tutup Sutisna.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi