Mataram, Aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menggelar sekolah lapang iklim (SLI) tematik untuk memberikan edukasi kepada para petani tadah hujan di wilayah Lombok Timur. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan informasi dan keterampilan kepada petani agar mereka dapat lebih siaga dan adaptif menghadapi perubahan iklim.

Program SLI tematik ini, dengan tema “Penguatan Kapasitas Iklim Pada Komunitas Daerah Tadah Hujan”, melibatkan 75 peserta, yang mayoritas berasal dari Komunitas HIMASPI (Himpunan Masyarakat Siaga Perubahan Iklim) dan Tokoh Masyarakat di wilayah Jerowaru.

Kepala Stasiun Klimatologi NTB, Nuga Putrantijo, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan keterampilan dalam memanfaatkan informasi iklim yang dikeluarkan oleh BMKG. Para petani diharapkan mampu memahami dan memanfaatkan informasi cuaca dan iklim terkini yang relevan dengan kegiatan pertanian mereka, terutama di wilayah pertanian tadah hujan.

Dengan meningkatnya kapasitas petani dalam memahami dampak perubahan iklim terhadap pertanian dan melaksanakan praktik pertanian yang adaptif iklim, diharapkan kegiatan ini dapat membantu para petani mengantisipasi dan mengatasi gagal panen yang mungkin terjadi akibat perubahan cuaca yang tidak terduga.

Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, BMKG secara rutin menyediakan informasi iklim melalui berbagai media. Selain itu, dalam kegiatan SLI, BMKG juga menyampaikan informasi iklim dan pemahamannya secara langsung kepada masyarakat, termasuk para petani, agar mereka dapat lebih siap menghadapi perubahan iklim yang terjadi. Dengan adanya dukungan dan edukasi dari BMKG, diharapkan pertanian di wilayah Lombok Timur dapat beradaptasi dengan perubahan iklim dan tetap berkelanjutan dalam menghadapi tantangan masa depan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Firgi Erliansyah