Inggris Mencatat Perubahan Aktivitas Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam, Diduga Persiapan Blokade (reuters)
Inggris Mencatat Perubahan Aktivitas Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam, Diduga Persiapan Blokade (reuters)

Jakarta, aktual.com – Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan perubahan dalam aktivitas angkatan laut Rusia di Laut Hitam yang menimbulkan kekhawatiran. Dalam laporan yang dirilis pada Rabu (26/7/2023), Inggris mengungkapkan adanya dugaan bahwa Rusia sedang bersiap-siap untuk memberlakukan blokade terhadap Ukraina.

Pekan lalu, Rusia keluar dari perjanjian yang diberlakukan selama hampir setahun dan difasilitasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki. Perjanjian tersebut memungkinkan pengiriman biji-bijian secara aman dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam. Namun, setelah invasi Rusia menghentikan ekspor biji-bijian, krisis pangan global semakin memburuk.

Dalam laporan harian tentang perkembangan perang di Ukraina, Kementerian Pertahanan Inggris menyoroti bahwa korvet Rusia bernama Sergey Kotov telah diposisikan di Laut Hitam untuk berpatroli di jalur pelayaran antara Selat Bosporus dan kota pelabuhan Odesa di bagian selatan Ukraina.

Kementerian tersebut menyatakan, “Ada kemungkinan realistis bahwa kapal itu akan menjadi bagian dari satu gugus tugas untuk mencegat kapal-kapal komersial yang oleh Rusia diyakini sedang menuju Ukraina.” Laporan tersebut menunjukkan keprihatinan atas potensi blokade yang dapat mengganggu lalu lintas maritim dan perdagangan di wilayah Laut Hitam.

Di tengah eskalasi ketegangan ini, Amerika Serikat (AS) mengumumkan komitmennya untuk memberikan bantuan militer tambahan senilai USD400 juta. Bantuan tersebut mencakup rudal pertahanan udara, drone kecil, dan kendaraan lapis baja, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Ukraina untuk menghadapi situasi keamanan yang sulit.

Situasi di Laut Hitam dan wilayah sekitarnya terus menjadi sorotan internasional karena konflik yang terus berlanjut. Upaya-upaya dari negara-negara lain, termasuk Inggris dan AS, untuk mengawasi perubahan aktivitas militer dan memberikan bantuan kepada Ukraina, mencerminkan keprihatinan global terhadap stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: