Jakarta, Aktual.com – Pertumbuhan pasar kendaraan bermotor niaga di Indonesia, baik angkutan barang maupun penumpang rata-rata per tahun menyentuh angka 120.000 – 160.000 unit kendaraan yang terdiri dari kendaraan penumpang (bus), angkutan barang (truk dan double cabin), dan kendaraan angkutan khusus seperti mobil derek, mobil pemadam kebakaran, caravan, dan lain-lain.
Seiring dengan kondisi pemulihan ekonomi pascapandemi, bertumbuhnya pasar kendaraan bermotor niaga tak bisa dipisahkan dengan industri karoseri yang juga merupakan bagian industri otomotif nasional.
“Karoseri sebagai penyedia pembuatan bodi dan interior kendaraan sesuai dengan kebutuhan tertentu di atas chasis atau kerangka dasar mobil, masih sangat dibutuhkan di Indonesia karena ragam jenis kendaraan komersil yang ada belum dapat dipenuhi oleh ATPM (Agen Tungal Pemegang Merek). Sehingga masih banyak kendaraan penumpang yang harus dibuat di karoseri. Termasuk dalam hal ini kendaraan-kendaraan komersial, kendaraan dengan kebutuhan khusus, delivery van, dan lain-lain,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia (ASKARINDO) Sommy Lumadjeng, dalam sebuah acara diskusi dan pameran produk Nippe Series – Duco Coatings System, di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (28/7/2023).
Dalam memenuhi permintaan pasar, lebih lanjut Sommy mengatakan bahwa industri karoseri pun tak luput dari berbagai masalah yang kerap dihadapi, seperti kondisi aplikasi di lapangan yang tidak selalu bersih dan bebas debu, utamanya di area karoseri.
“Lalu pada saat pengeringan cat saat di oven 70° Celcius biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, penggunaan cat yang cukup boros karena hiding power yang kurang bagus, lalu kombinasi penggunaan produk pelapisan mulai dari dempul hingga clearcoat sering tidak matching,” urainya.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin