Jakarta, Aktual.co — Kejuaraan internasional negara-negara Islam “The1st ISSF Tennis Championship” yang diikuti 12 negara di Palembang, 10-18 Mei 2015, menjadi ajang uji coba terakhir Tim Nasional sebelum mengikuti SEA Games Singapura pada Juni mendatang.
Pelatih Tim Nasional Tenis Indonesia Roy Johanes Therik di Palembang, Sabtu mengatakan, kejuaraan ini akan dijadikan kesempatan mematangkan kesiapan akhir tim mengingat dibebani target satu medali emas pada nomor beregu.
“Kejuaraan ini akan dijadikan kesempatan untuk membangun kekompakan tim, apalagi yang ditargetkan meraih emas yakni nomor beregu putra,” kata Roy.
Ia memberikan keterangan pers menjelang kejuaraan bersama “Chief of Technical Affair Islamic Solidarity Sport Federation” Asraf Said, Kabid Pertandingan PP Pelti Susan Subakti, dan Ketua Pengurus Provinsi Pelti Sumatera Selatan Ade Karyana.
Terkait untuk membangun kekompakan tim, ia berencana menurunkan Aditya David Agung Susanto dan Aditya Harry Sasongko pada nomor tunggal. Sementara Christopher Rungkat dan Sunu Wahyu akan diproyeksikan ke nomor ganda.
Roy menerangkan, kejuaraan ini dijadikan seleksi bagi kedua pemain itu untuk penentuan atlet terbaik yang bakal diturunkan pada nomor tunggal putra atau mendampingi pemain terbaik tunggal putra Indonesia Chistopher Rungkat.
“Saya berusaha memberikan tanggung jawab ke David dan Adit, sementara Cristo akan bermain pada nomor ganda karena saat ini ia terlalu lelah setelah selama tiga minggu bermain nomor tunggal dan ganda, sampai ke final pula di semua turnamen future yang diikuti,” tutur dia.
Ia mengatakan tim putra harus didorong kekompakannya karena dalam nomor beregu memiliki beban mental lebih berat jika dibandingkan nomor tunggal.
“Pemain bagus, bisa jadi tidak bagus jika timnya tidak kompak, begitu pula sebaliknya. Bermain beregu itu ada tekanan, seperti perasaan tidak enak dengan teman jika gagal mengambil angka, jadi penting sekali menumbuhkan kedekatan emosional di antara mereka,” ucapnya.
Menurut dia, kekompakan tim ini bakal menjadi kekuatan sendiri Indonesia karena tim unggulan pertama yakni Thailand.
Saat ini, Tim Negeri Gajah Putih itu sedang dilanda persoalan akibat kekisruhan yang terjadi di dalam organisasi tenisnya.
“Thailand mengganti pemainnya, malahan andalannya Danai saat ini memilih melatih petenis lain di China Taipeh (Taiwan) sembari mengikuti kejuaraan. Meski demikian, Danai tidak bisa diremehkan karena dia pemain dunia,” ujarnya.
Kejuaraan ISSF yang memperebutkan hadiah 15.000 dolar AS mempertandingkan nomor ganda dan tunggal untuk putra dan putri.
Untuk sektor putra akan diikuti Indonesia, Lebanon, Suriah, Kamboja, Uganda, Oman, dan Malaysia. Sedangkan sektor putri, Oman, Malaysia, Suriah.
Tim putra Indonesia yang menjadi unggulan pertama mendapatkan ‘bye’ pada babak delapan besar, sehingga menunggu pemenang antara Lebanon vs Syiria di babak semifinal.
Sementara Tim putri Indonesia (Ayu Fany, Lavinia Tananta, Ryvanti Dwi Kahviani, Mediana Hera Vita) yang menjadi unggulan kedua setelah Oman, juga mendapatkan ‘bye’ di babak delapan besar, sehingga akan dipertemukan dengan Suriah di semifinal.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby