Jakarta, Aktual.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengumumkan perubahan dalam susunan Dewan Direksi PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo yang merupakan anggota Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG).
Melalui Surat Keputusan Menteri BUMN, Fankar Umran dan Budhi Novianto telah diangkat sebagai Direksi PT Askrindo yang baru, menggantikan Priyastomo dan Erwan Djoko Hermawan.
Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina Dwidya Sistha, menyatakan dalam keterangan tertulis di Jakarta pada hari Selasa, bahwa perubahan Direksi Askrindo adalah salah satu bentuk komitmen IFG sebagai holding dalam meningkatkan tata kelola dan memastikan efektivitas operasional serta strategi bisnis yang berkelanjutan di anak perusahaan.
Manajemen IFG mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi yang diberikan Priyastomo dan Erwan Djoko Hermawan, sekaligus menyambut Fankar Umran dan Budhi Novianto sebagai anggota baru Direksi PT Askrindo.
Oktarina menyatakan, “IFG mempunyai harapan tinggi kepada jajaran Direksi Askrindo saat ini untuk melakukan peningkatan kinerja serta melanjutkan proses transformasi yang sudah berjalan baik di Askrindo.”
Berikut adalah susunan Direksi PT Askrindo yang baru berdasarkan SK Menteri BUMN per 31 Juli 2023: Direktur Utama Fankar Umran, Direktur Bisnis Budhi Novianto, Direktur Keuangan Liston Simanjuntak, Direktur Teknik Vincentius Wilianto, dan Direktur Kepatuhan, SDM & Manajemen Risiko Kun Wahyu Wardana.
Pada tahun 2022, Askrindo berhasil mencatat pertumbuhan kinerja yang solid melalui strategi bisnis yang konsisten untuk segmen potensial dan berbagai inisiatif dalam melakukan transformasi untuk tumbuh secara berkelanjutan.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan tahun 2022 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (firma anggota jaringan global PWC), Askrindo berhasil mencatat pertumbuhan bisnis yang positif pada tahun 2022 dengan mencatatkan Laba Bersih Konsolidasi sepanjang tahun 2022 mencapai Rp931,79 miliar.
Angka tersebut naik sebesar 1,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp919,5 miliar.
Sedangkan total Aset Konsolidasian tahun 2022 mencapai Rp35,7 triliun, naik sebesar 1,01 persen dari Rp35,4 triliun, dan Pendapatan Premi Bersih tahun 2022 mencapai Rp14,15 triliun, naik 1,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp11,9 triliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Ilyus Alfarizi
















