Jakarta, Aktual.com – Induk Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) memproduksi 3,1 juta dosis Vaksin Human Papillomavirus (HPV) bernama Nusagard, sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah untuk mencapai target eliminasi penyakit kanker serviks di Indonesia pada tahun 2030.

“Dari data kasus kanker serviks tahun 2022 di Indonesia, tercatat sekitar 36.633 kasus,” ujar Direktur Utama PT Bio Farma, Shadiq Akasya, saat menyampaikan sambutan dalam Peluncuran Vaksin Nusagard di Jakarta pada hari Rabu.

Ia mengatakan perkembangan ilmu pengetahuan, kedokteran, dan kefarmasian telah memungkinkan pencegahan kanker serviks menggunakan vaksin HPV dengan dosis yang dianjurkan.

Tahun ini, lanjut Shadiq, pemerintah telah memulai program pencegahan kanker serviks sebagai bagian dari Program Imunisasi Nasional (PIN) untuk melindungi masyarakat dari kanker serviks.

Sebagai industri farmasi BUMN, Bio Farma berpartisipasi dalam program imunisasi nasional dengan menyediakan vaksin HPV Nusagard yang diproduksi melalui kerja sama dengan mitra global, yaitu PT Merck Sharp & Dohme Indonesia (MSD).

Kerja sama tersebut mencakup pengadaan vaksin dan transfer teknologi untuk memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

“Kami ikut serta dalam Program Imunisasi Nasional dengan menyediakan 3,1 juta dosis vaksin HPV untuk program lengkap,” kata Shadiq.

Vaksin Nusagard merupakan vaksin HPV 4-Valen dengan teknologi protein rekombinan subunit yang ditransfer dari Vaksin Gardasil milik MSD, serta mampu mengendalikan stereotype HPV yang berisiko tinggi dan memiliki efektivitas jangka panjang, tambah Shadiq.

Pemberian dosis dilakukan dalam dua kali suntikan dengan interval 6 bulan. Suntikan pertama diberikan pada tahun ini dan suntikan kedua akan dilakukan secara gratis pada tahun 2024.

Dalam acara yang sama, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, menyatakan bahwa Vaksin Nusagard diintegrasikan ke dalam Program Imunisasi Nasional (PIN) yang menyasar seluruh siswa perempuan kelas VI dan V sekolah dasar (SD).

Program ini akan diluncurkan pada Agustus 2023 dan menyasar sekitar 2,9 juta peserta yang tersebar di 114 kabupaten/kota di Indonesia. “Minimal 95 persen anak perempuan harus tervaksinasi pada tahun ini,” katanya.

Menurut Dante, setiap 2 menit ada satu orang yang meninggal karena kanker serviks. Di Indonesia, angka kematian akibat kanker serviks mencapai sekitar 21 ribu setiap tahun, yang merupakan angka kematian tertinggi kedua setelah kanker payudara.

Dante menyatakan bahwa kanker serviks merupakan penyakit katastropik yang menelan dana BPJS Kesehatan sebesar Rp4,5 triliun setiap tahun untuk pengendalian kasus di masyarakat.

“Kami berinvestasi terbalik dengan Bio Farma dalam ‘launching’ Nusagard sebagai salah satu upaya mencapai eliminasi kanker serviks pada tahun 2030 di Indonesia,” ujarnya.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K Lukito, yang juga hadir dalam acara itu menambahkan bahwa evaluasi terhadap Vaksin Nusagard menunjukkan efikasi proteksi sebesar 95 hingga 100 persen dan dapat bertahan selama 10 hingga 12 tahun.

“Vaksin ini juga terbukti mencegah kanker serviks pada anak usia 9 hingga 45 tahun dan pada laki-laki usia 9 hingga 26 tahun,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Sandi Setyawan